Rabu, 27 Juni 2012

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU POSTPARTUM DENGAN ABSES PAYUDARA

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................        i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................       ii
BAB I  PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang.........................................................................................................       1
2.      Tujuan .....................................................................................................................       1
BAB II PEMBAHASAN
1.      PENGERTIAN.............................................................................................       2
2.      PENYEBAB………………………………………………………………………   2
3.      TANDA DAN  GEJALA…………………………………………………………   3
4.      DIAGNOSA.................................................................................................       3     
5.      PENCEGAHAN...........................................................................................       3
6.      PENGOBATAN ..........................................................................................       4
7.      CARA MELAKUKAN POST  NATAL BREAST CARE………………………            4
BAB III KASUS IBU POSTPARTUM DENGAN ABSES PAYUDARA...............................       5
Daftar Pustaka








BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Masa setelah melahirkan atau masa postpartum merupakan tantangan bagi banyak ibu yang baru melahirkan. Pemulihan dari proses melahirkan, belajar menjadi orangtua, dan mengurus diri sendiri membutuhkan banyak energi. Asuhan masa nifas diperlukan karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama salah satu masalah pada nifas adalah mastitis atau abses payudara.
Menderita abses payudara pada masa postpartum dapat membuat proses ini menjadi lebih sulit. Abses payudara biasanya disebabkan oleh bakteri yang banyak ditemukan pada kulit yang normal (Staphylococcus aureus). Bakteri seringkali berasal dari mulut bayi dan masuk ke dalam saluran air susu melalui sobekan atau retakan di kulit (biasanya pada puting susu). Sehingga hal ini sangat tidak nyaman bagi ibu dan bayi yang harus disusui dan pemenuhan akan kebutuhan bayi pun terhambat. Untuk itu perlu diketahui tentang infeksi atau abses payudara.
2.      TUJUAN
1.      Untuk membahas tentang abses payudara
2.      Menjelaskan bagaimana pengobatannya
3.      Untuk menjaga kesehatan pada ibu pada saat nifas.
4.      Untuk mendeteksi masalah, mengobati, atau rujuk bila terjadi komplikasi.
5.      Memberikan pendidikan tentang perawatan kesehatan diri dan juga melakukan perawatan pada ibu yng menderita abses payudara.













BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian
Abses payudara merupakan komplikasi yang terjadi akibat peradangan payudara kronik. Peradangan payudara atau yang disebut mastitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, perembesan sekresi melalui fisura di puting, dan dermatitis yang mengenai puting. Bakteri yang sering menyebabkan terjadinya mastitis ini adalah Stafilokokus aureus atau streptokok. Mastitis sering terjadi pada pascapartum selama awal laktasi jika organisme berhasil masuk dan mencapai jaringan payudara melalui fisura pada puting..
Pada kasus ini biasanya yang selalu dikeluhkan adalah payudara membesar, keras, nyeri, kulit murah dan membisul (abses) dan yang pada akhirnya pecah menjadi borok disertai dengan keluarnya nanah bercampur air susu, dapat disertai dengan suhu badan naik, menggigil. Jika sudah ditemukan tanda-tanda seperti ini maka pemberian ASI pada bayi jangan dihentikan, tetapi sesering mungkin diberikan.
http://peduliasi.com/gambar/Gbr%20absesjpg.jpg

2.      Penyebab
a.       Bayi tidak mau menyusu sehingga ASI tidak diberikan secara adekuat yang akan menyebabkan mastitis dan abses  jika tidak segera ditangani.
b.      Lecet pada puting susu yang menyebabkan kuman staphylococcus aureus masuk menyebabkan infeksi payudara ini
c.       Personal higiene ibu kurang, terutama pada puting susu
d.      Bendungan air susu yang tidak adekuat di tangani sehingga menyebabkan mastitis dan abses
Infeksi payudara juga disebabkan oleh bakteri yang banyak ditemukan pada kulit yang normal (Staphylococcus aureus).
Bakteri seringkali berasal dari mulut bayi dan masuk ke dalam saluran air susu melalui sobekan atau retakan di kulit (biasanya pada puting susu).
Mastitis dan abses biasanya terjadi pada wanita yang menyusui dan paling sering terjadi dalam waktu 1-3 bulan setelah melahirkan. Sekitar 1-3% wanita menyusui mengalami mastitis pada beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Pada wanita pasca menopause, infeksi payudara berhubungan dengan peradangan menahun dari saluran air susu yang terletak di bawah puting susu. Perubahan hormonal di dalam tubuh wanita menyebabkan penyumbatan saluran air susu oleh sel-sel kulit yang mati. Saluran yang tersumbat ini menyebabkan payudara lebih mudah mengalami infeksi.

3.      Tanda Dan Gejala
    1. Payudara bengkak, terlihat membesar
    2. Teraba keras dan benjol-benjol
    3. Nyeri pada payudara
    4. Merasa lesu
    5. Suhu badan meningkat, suhu lebih dari 38oC
    6. Nyeri bila ditekan, kemerahan dan teraba hangat
    7. Nipple discharge (keluar cairan dari puting susu, bisa mengandung nanah)
    8. Gatal-gatal
    9. Pembesaran kelenjar getah bening ketiak pada sisi yang sama dengan payudara yang terkena
    10.  Demam.

4.      Diagnosa
ü  Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
ü  Jika tidak sedang menyusui, bisa dilakukan mammografi atau biopsi payudara.
ü  Untuk memastikan diagnosisnya perlu dilakukan aspairasi nanahmya
ü  Differensial diagnosisnya galactoele, fibroadenoma dan carcinoma

5.      Pencegahan
a.       Perawatan puting susu atau perawatan payudara
b.      Susukan bayi setiap saat tanpa jadwal
c.       Pembersihan puting susu sebelum dan sesudah menyusui untuk menghilangkan kerak dan susu yang sudah kering
d.      Teknik menyusui yang benar, bayi harus menyusu sampai ke kalang payudara.
e.       Menggunakan BH yang menyokong payudara
f.       Apabila puting susu lecet dioleskan kolestrum atau ASI yang keluar daripada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui.
g.       Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam.
h.      Menyusui secara bergantian payudara kiri dan
i.         Untuk mencegah pembengkakan dan penyumbatan saluran, kosongkan payudara dengan cara memompanya
j.        Gunakan teknik menyusui yang baik dan benar untuk mencegah robekan/luka pada puting susu
k.      Minum banyak cairan
l.        Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui

6.      Pengobatan
a.       Segera setelah mastitis ditemukan berikan ASI sesering mungkin tanpa jadwal
b.      Karena penyebab utama adalah sthaphylo coccus aureus, maka dapat  diberikan antibiotika jenis penicillin
c.       Kompres dingin
d.      Berikan kloksalisin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari
e.       Berikan paracetamol 500 mg 3 x sehari
f.       Sangga payudara
g.       Lakukan perawatan payudara “post natal breast care”
h.      Namun jika sudah terjadi abses, perlu diberikan antibiotik intravena, aspirasi, atau insisi dan jika perlu drainase. Setiap cairan aspirasi perlu dilakukan pemeriksaan histologik untuk menyingkirkan keganasan.
i.        Rujuk apabila keadaan tidak membaik.

7.      CARA MELAKUKAN POST NATAL BREAST CARE
1.      Siapkan alat
a.       Minyak atau baby oil
b.      Waslap 2 buah
c.       Air hangat
d.      Baskom
2.      Cuci tangan
3.              Melakukan pengurutan pada payudara ibu masing-masing 30 x selama 5 menit
Cara :
a.       Pengurutan payudara (melingkar)
Kedua telapak tangan dari tempatkan diantara kedua payudara ke arah atas. Samping ke bawah dan melintang, sehingga tangan menyangga payudara
b.      Pengurutan payudar (pangkal payudara)
1)      Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan kanan saling di rapatkan
2)      Sisi kelingkin tangan kanan mengurut payudara kiri dan pangkal payudara, demikian payudara kanan.
3)      Pengurutan payudara dengan menggunakan air hangat dan dingin kompres payudara dengan air hangat terlebih dahulu kemudian air hangat selama 5 menit.
4)      Cuci tangan

BAB III
KASUS
IBU POSTPARTUM HARI PERTAMA DAN KEENAM DENGAN ABSES PAYUDARA
            Ny .ELI  umur 26 tahun melahirkan bayinya yang pertama di RB SAYANG IBU  PARIAMAN UTARA 6 hari yang lalu ,pada hasil pemeriksaan di dapatkan tekanan darah 100/80 mmHg ,nadi 86x/menit,lochea merah dan ibu mengganti pembalut 3x sehari,ASI ibu keluar sedikit karena ibu mengatakan bengkak pada payudara terasa sangat nyeri bila disentuh,badan ibu panass,ibu merasa lelah,lemah dan tampak pucat.
















MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS PADA IBU POSTPARTUM
HARI KEENAM DENGAN ABSES PAYUDARA TERHADAP  Ny.”E”
DI RB SAYANG IBU DESA CUBADAK AIR KEC.PARIAMAN UTARA
PADA TANGGAL 6 APRIL 2O11

Tanggal Masuk         : 06-o4-2011   Pukul              : 16.00 Wib
I. PENGUMPULAN DATA
A.     IDENTITAS / BIODATA
Nama Istri    : Ny.”E”                             Nama Suami     : Tn.” R”
Umur            : 26 tahun                           Umur                : 29 tahun
                        Agama          : Islam                                Agama              : Islam
                        Suku             : Indonesia/minang            Suku                 : Indonesia/Jawa
                        Pendidikan   : SMA                                Pendidikan       : SMA
                        Pekerjaan      : Rumah tangga                 Pekerjaan          : Swasta
                        Alamat         : Naras II Pariaman            Alamat             : Naras II Pariaman

Nama keluarga yang bisa dihubungi    :
Hubungan                                            :
Alamat                                                 :
No.Telp                                               :

B.     ANAMNESA

1.      Alas an berkunjung                        : perawatan nifas
2.      Keluhan utama                   : ibu mengeluh 3 hari yang lalu badannya panas,bengkak dan nyeri pada payudara dan mengeluarkan Asi sedikit
3.      Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu

NO
Th lahir
Usia kehamilan
Tempat bersalin
penolong
komplikasi
bayi
nifas
ibu
bayi
J.K
Bb/pb
keadaan
involusi
lochea
ASI
1
ini
Cukup bulan
RB
bidan
Tdk ada
Tdk ada
pr
32/48
normal
normal
rubra
kurang

4.      Riwayat persalinan sekarang
a.       Waktu persalinan               : 01-04-2011 pukul 14.15 WIB
b.      Tempat melahirkan                        : RB
c.       Ditolong oleh                     : Bidan
d.      Jenis persalinan                  : spontan
e.       Lama persalinan                
-          Kala I                     : 1 jam
-          Kala II                    : 30 menit
-          Kala III                  : 15 menit
f.       Ketuban                             : pecah
-          Warna                    : jernih
-          Jumlah                   : <500 cc
-          Bau                                    : amis
g.       Bayi
-          Jenis kelamin         : perempuan
-          A/S                                    : 8/9
-          BB                         : 3200 gr
-          PB                          : 48 cm
-          Masa gestasi           : aterm
-          Kelainan                : tidak ada
h.      Plasenta
-          Ukuran                  : lengkap,50 gr,50 cm
-          Kotiledon               : 20
-          Kelainan                : tidak ada

i.        Perdarahan selama persalinan
-          Kala I                     : >20 cc
-          Kala II                   : >25 cc
-          Kala III                  : >110 cc
-          Kala IV                  : >15cc
j.        Komplikasi            perslinan          : tidak ada
k.      Perineum
-          Luka                      : laserasi derajat 1 yaitu laserasi pada mukosa vagina dan perineum
-          Anastesi                 : tidak ada
5.      Riwayat kontrasepsi
a.       Jenis kontrasepsi                      : tidak ada
b.      Lama pemakaian                     : tidak ada
c.       Keluhan                                   : tidak ada
6.      Riwayat kesehatan
a.       Jantung                                                : tidak ada
b.      Ginjal                                       : tidak ada
c.       DM                                          : tidak ada
d.      Hipertensi                                : tidak ada
e.       Hepatitis                                  : tidak ada
f.       Dll                                           : tidak ada
7.      Status perkawinan
a.       Usia nikah pertama kali                       : 24 tahun
b.      Status perkawinan                    : sah
c.       Pernikahan ke                          : pertama
8.      Pola nutrisi
a.       Makan dan minum terakhir      : ada,tanggal 6 april 2011,jam 13.00 WIB
b.      Jenis                                        :1 piring nasi porsi sedang+1 potonh sedang ikan+I mangkok sedang sayur+2 gelas air putih
c.       Masalah                                   : tidak ada
9.      Pola eliminasi
BAK
-          Frekuensi                                       : 6-8 kali/hari
-          Warna                                            : kuning jernih
-          Keluhan                                         : tidak ada
BAB
-          Frekuensi                                 : 1-2 kali/hari
-          Warna                                      : kecoklatan
-          Konsistensi                              : lembek
-          Keluhan                                   : tidak ada
10.  Pola istirahat dan tidur
a.       Lama istirahat dan tidur siang hari       : 1 jam/hari
b.      Lama istirahat dan tidur malam hari     : 5-6 jam/hari
11.  Personal hygiene
a.       Mandi                                                  : 2 kali/hari
b.      Gosok gigi                                           : 3 kali/hari
c.       Keramas                                              : 1 kali/2 hari
d.      Ganti pembalut                                                : 3 kali/hari
e.       Ganti pakaian                                      : 2 kali/hari
f.       Perawatan payudara                             : ada/setiap mandi
12.  Pola hidup sehat
a.       Merokok                                              : tidak ada
b.      Alcohol                                                            : tidak ada
c.       Jamu-jamu                                           : tidak ada
13.  Keadaan psikologis                                          :ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayinya tapi ibu sudah 3 hari selalu gelisah karena payudaranya terasa nyeri
14.  Keadaan social
a.       Hub ibu dengan suami                         : baik
b.      Hub ibu dengan keluarga                     : baik
c.       Hub ibu dengan tetangga                     : baik

C.     DATA OBJEKTIF
1.      Pemeriksaan umum
a.       Kesadaran                               : CMC
b.      BB sebelum hamil                  : 52 kg
c.       BB sekarang                           : 55 kg
d.      TB                                          : 162 cm
e.       LILA                                       : 24 cm
2.      Tanda vital
a.       Tekanan darah                                    : 100/80 mmHg
b.      Nadi                                        : 86x/i
c.       Pernafasan                              : 22x/i
d.      Suhu                                       : 39 derajat celcius
3.      Pemeriksaan khusus
a.       Inspeksi,palpasi
·         Kepala
ü  Rambut           : hitam,bersih,tidak rontok,dan tidak berketombe
ü  Mata               : conjungtiva pucat,sclera tidak ikterik
ü  Muka              : tidak ada oedema,tidak ada cloesma gravida
ü  Mulut              ; tidak ada stomatitis,lidah bersih
ü  Gigi                 : tidak ada caries
·         Leher                          : tidak ada pembesaran thyroid dan limfe
·         Dada
ü  Mamae                        : membesar,jika ditekan nyeri,warna kemerahan dengan abses,putting menonjol,pengeluaran ASI sedikit
ü  Benjolan                     : ada
ü  Kelenjar Montgomery : menonjol
ü  Pengeluaran                : sedikit
ü  Rasa nyeri/masalah     : nyeri tekan
·         Punggung dan pinggang                 : normal
·         Abdomen                                      : tidak ada bekas operasi pada dinding uterus
·         Ekstermitas atas                             : pergerakan normal
·         Ekstremitas bawah                                    : pergerakan normal
·         Genetalia                                      
ü  Lochea                              : rubra
ü  Perineum                           : laserasi 1 derajat pada mukosa vagina dan perineum
v  Palpasi                   :TFU pertengahan pusat sympisis,kontraksi uterus baik
v  Perkusi                  : reflek patella kanan dan kiri (+) 
·         Pemeriksaan labor                           : belum dilakukan




MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS PADA IBU POSTPARTUM HARI KEENAM DENGAN ABSES PAYUDARA TERHADAP  Ny.”E” DI RB SAYANG IBU DESA CUBADAK AIR KEC.PARIAMAN UTARA
PADA TANGGAL 6 APRIL 2O11

Data
Interpretasi Data
Diagnosa Masalah Potensial
Tindakan Segera
Perencanaan
Implementasi
Evaluasi
Tanggal : 06 april 2011
Jam : 16.00 WIB
DS:
·         Ibu mengatakan ia masih lelah
·         Ibu mengatakan darah yang keluar darr kemaluannya tidak banyak
·         Ibu mengatakan payudara nya bengkak,nyeri ditekan dan ASI sedikit keluar
·         Ibu mengatakan badannya panas

DO:
·      TP: 31-03-2011
·      Ttv
TD: 100/80 mmHg
N: 86x/i
P: 22x/i
S: 39 drjat C
·      Lochea rubra
·      TFU pertengahan pusat simpisis,kontraksi uterus baik
·      Tali pusat sudah lepas
DX:
Ibu postpartum hari keenam dengan KU ibu kurang baik
Dasar
-          Ibu partus tanggal 01 april 2011
-          TTV:
TD: 100/80 mmHg
N:86x/i
P:22x/i
S:39 drjat C
-            TFU: ½ pusat simpisis
-            Tidak ada tanda infeksi jalan lahir
-            Tali pusat sudah lepas
-            Payudara ibu bengkak,nyeri tekan dan terlihat abses
Masalah:gangguan rasa nyaman sehubungan bengkak pada payudara,nyeri tekan dan terlihat abses,ASI sedikit keluar,suhu tubuh 39 drjat C

Kebutuhan:
-            Informasikan tentang hasil pemeriksaan
-            Jelaskan tentang ASI eksklusif
-            Jelaskan tentang teknik menyusui yang benar
-            Jelaskan tentang cara mengompres hangat payudara dan teknik mengurangi rasa nyeri
-            Obat antibiotik
-            Istirahat cukup
-            Anjurkan kegunaan alat kontrasepsi

Abses payudara
Rasa nyeri dan pengeluaran abses
1.      Jelaskan kondisi ibu saat ini
Rasional : agar ibu tidak cemas
2.      ajarkan ibu untuk memompa dan mengompres payudaranya dengan air  dingin dan hangat
Rasional : untuk membantu pengeluaran ASI dan mengurangi abses

3.      Anjurkan ibu untuk terus menyusui payudaranya walaupun sakit
Rasional : agar bayi tetap mendapatkan ASI dan memperlancar pengeluaran ASI dan mengurangi abses
4.      Anjurkan ibu untuk memakai BH yang menopang
Rasional : agar payudara tersangga dan ibu merasa nyaman
5.      Berikan antibiotik dan paracetamol 3x500 mg perhari selama 3 hari
Rasional : untuk pengobatan infeksi dan mengurangi nyeri serta menurunkan panas

6.             jelaskan pada ibu tentang pentingnya ASI eksklusif



7.             anjurkan ibu istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan

8.             anjurkan ibu untuk menggunakan alat kontrasepsi
1.      menjelaskan kondisi ibu saat ini
Rasional : agar ibu tidak cemas
2.      mengajarkan ibu untuk memompa dan mengompres payudaranya dengan air  dingin dan hangat
Rasional : untuk membantu pengeluaran ASI dan mengurangi abses

3.      menganjurkan ibu untuk terus menyusui payudaranya walaupun sakit
Rasional : agar bayi tetap mendapatkan ASI dan memperlancar pengeluaran ASI


4.      menganjurkan ibu untuk memakai BH yang menopang
Rasional : agar payudara tersangga dan ibu merasa nyaman

5.      memberikan antibiotik dan paracetamol 3x500 mg perhari selama 3 hari
Rasional : untuk pengobatan infeksi dan mengurangi nyeri serta menurunkan panas
6.      menjelaskan pada ibu tentang pentingnya ASI eksklusif



7.      menganjurkan ibu istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan
8.      menganjurkan ibu untuk menggunakan alat kontrasepsi
1.      Ibu mengerti tentang kondisinya saat ini
2.      Ibu bisa melakukan cara untuk memomppa dan mengompres payudaranya dengan air dingin dan hangat


3.      Ibu bersedia untuk terus menyusukan payudaranya secara ekslusif dan rutin walaupun sakit


4.      Ibu bersedia memakai BH yang menopang




5.       Ibu bersedia minum obat yang diberikan  kepada ibu dan sudah mengerti aturan minumnya.


6.      Ibu mengerti dengan penjelasan yag diberikan dan akan beristirahat
7.      Ibu mengatakan akan mendiskusikan dengan keluarganya








                       
           


  











DAFTAR PUSTAKA :
  1. BUKU ILMU KEBIDANAN PATOLOGI UNPAD BANDUNG
  2. BUKU ILMU KEBIDANAN YAYASAN BINA PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO, JAKARTA 1992
  3. MAJALAH BIDAN EDISI NO, 48 / 2001 50 TAHUN IBI
  4. Caughlan S. Post-Partum Anemia: Can Prenatal Supplements Prevent It? 2009 . Available from: http://www.motherandchildhealth.com/Prenatal/prenatal.htm.
  5. Huch A, Eichhorn K-H, Danko J, Lauener P-A, Huch R. Recombinant Human Erythropoietin in The Treatment of Postpartum Anemia. Obstetrics&Gynecologic. 1992 ;80:127-31.
  6. Seid, Derman. Research Revews: Treating Postpartum Anemia with Intravenous Ferric Carboxymaltose. National Anemia Action Council; 2008. Available from: http://www.anemia.org.
  7. Breymann C. The Use of Iron Sucrose Complex for Anemia in Pregnancy and the Postpartum Period. Seminhematol. 2006:28-31.
Women & Anemia: Childbirth and Postpartum Anemia. Available from www.anemia.org

1 komentar: