Senin, 16 Juli 2012

AUDIT MATERNAL

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan  pada upaya  peningkatan derajat  kesehatan Ibu dan  anak, terutama pada  kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Penggunaan  Buku  KIA  diharapkan  dapat  meningkatkan  kualitas  pelayanan Kesehatan   Ibu   dan   Anak   serta   gizi   sehingga   salah   satu   tujuan   pembangunan kesehatan  nasional  yaitu  penurunan  AKI  dan  AKB  dapat  tercapai.  Penyebarluasan penggunaan Buku KIA dilakukan melalui Puskesmas, Rumah Sakit, kegiatan Posyandu dan lain-lain dengan tujuan agar terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan dari para petugas Kesehatan serta adanya peningkatan kualitas pelayanan. Selain itu Buku  KIA  dapat  pula  dipakai  sebagai  alat  pemantau  kesehatan  Ibu  dan  Anak,  serta pendidikan dan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat khususnya ibu-ibu.
Kelas   Ibu   Hamil   ini   merupakan   sarana   untuk   belajar   bersama   tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk  meningkatkan  pengetahuan  dan  keterampilan  ibu-ibu  mengenai  kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.
Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih banyak dilakukan  melalui  konsultasi  perorangan  atau  kasus  per  kasus  yang  diberikan  pada waktu  ibu memeriksakan  kandungan  atau  pada waktu  kegiatan  posyandu.  Kegiatan penyuluhan  semacam  ini  bermanfaat  untuk  menangani  kasus  per  kasus  namun memiliki kelemahan antara lain:
1.      Pengetahuan  yang  diperoleh  hanya  terbatas  pada  masalah  kesehatan  yang dialami saat konsultasi
2.      Penyuluhan  yang  diberikan  tidak  terkoordinir  sehingga  ilmu  yang  diberikan kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja
3.      Tidak  ada  rencana  kerja  sehingga  tidak  ada  pemantauan  atau  pembinaan secara lintas sektor dan lintas program
4.      Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
Untuk  mengatasi  kelemahan-kelemahan  di   atas,  direncanakan  metode pembelajaran  kelas  ibu  hamil.  Kegiatan  yang  direncanakan  adalah  pembahasan materi Buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi dan tukar  pengalaman  antara  ibu-ibu  hamil  dan  petugas  kesehatan.  Kegiatan  kelompok belajar ini diberi nama KELAS IBU HAMIL.
Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara    4  minggu  s/d  36  minggu  (menjelang  persalinan)  dengan  jumlah  peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini  ibu-ibu  hamil  akan   belajar  bersama,  diskusi  dan  tukar  pengalaman  tentang kesehatan   Ibu   dan   anak   (KIA)   secara   menyeluruh   dan   sistimatis   serta   dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ibu hamil difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu Buku KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku senam Ibu Hamil.

1.2.Tujuan
1.2.1.      Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang Kehamilan,  perubahan  tubuh  dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan,   perawatan   Nifas,   KB   pasca   persalinan,   perawatan   bayi   baru   lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.
1.2.2.      Tujuan Khusus
a.       Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan ibu hamil)  dan  antar  ibu  hamil  dengan  petugas  kesehatan/bidan  tentang  kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, Perawatan  Nifas,  KB  pasca  persalinan,  perawatan  bayi  baru  lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.
b.      Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang:
1)      kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan (apakah kehamilan itu?, perubahan tubuh  selama  kehamilan,  keluhan  umum  saat  hamil  dan  cara  mengatasinya, apa   saja   yang   perlu   dilakukan   ibu   hamil   dan   pengaturan   gizi   termasuk pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan anemia).
2)      perawatan  kehamilan  (kesiapan  psikologis  menghadapi  kehamilan,  hubungan suami  isteri  selama  kehamilan,  obat  yang  boleh  dan  tidak  boleh  dikonsumsi oleh ibu hamil, tanda bahaya kehamilan, dan P4K(perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi).
3)      persalinan   (tanda-tanda   persalinan,   tanda   bahaya   persalinan   dan   proses persalinan).
4)      perawatan  Nifas  (apa  saja  yang  dilakukan  ibu  nifas  agar  dapat  menyusui ekslusif?,  bagaimana  menjaga  kesehatan  ibu  nifas,  tanda-tanda  bahaya  dan penyakit ibu nifas).
5)      KB pasca persalinan.
6)       perawatan bayi baru lahir  (perawatan bayi baru  lahir, pemberian k1 injeksi, tanda  bahaya  bayi  baru  lahir,  pengamatan  perkembangan  bayi/anak  dan pemberian imunisasi pada bayi baru lahir).
7)      mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.
8)      penyakit   menular   (IMS,   informasi   dasar   HIV-AIDS   dan   pencegahan   dan penanganan malaria pada ibu hamil).
9)       akte kelahiran.



BAB II
KONSEP KELAS IBU HAMIL

2.1    Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin didalam rahim seorang perempuan. Masa kehamilan didahului oleh terjadinya pembuahan yaitu bertemunya sel sperma laki-laki dengn sel telur yang dihasilkan oleh indung telur. Setelah pembuahan, terbentuk kehidupan baru berupa janin dan tumbuh didalam rahim ibu yang merupakan tempat berlindung yang aman dan nyaman bagi janin (Dep Kes, 2009:15).
Hamil adalah Keadaan uterus mengandung embrio. (Sumarmo Markam 2008:92).

2.2    Konsep Ibu Hamil
Ibu Hamil adalah wanita yang mengandung janin dalam rahim karena setelah dibuahi oleh spermatozoa (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa 2001 : 385).

2.3    Konsep Kelas Ibu Hamil
2.3.1.   Definisi Kelas Ibu Hamil
Kegiatan Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar kelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, melalui praktik dengan menggunakan buku KIA (Kesehatan Ibu anak) ( Depkes, 2009 : vii).

2.3.2.   Tujuan
Pegangan fasilitator Kelas Ibu Hamil ini diharapkan dapat menjadi catatan alur pembelajaran bagi fasilitator dalam melakukan fasilitasi standar Kelas Ibu Hamil.

2.3.3.   Sasaran
Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehamilan 4 s/d 36 minggu, karena   pada   umur   kehamilan   ini   kondisi   ibu   sudah   kuat,   tidak   takut   terjadi keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah   peserta   kelas   ibu   hamil   maksimal   sebanyak   10   orang   setiap   kelas. Suami/keluarga  ikut  serta  minimal  1  kali  pertemuan  sehingga  dapat  mengikuti berbagai materi  yang penting, misalnya materi tentang persiapan persalinan atau materi yang lainnya.
2.3.4.   Manfaat Kelas Ibu Hamil
a.       Supaya ibu mengerti tentang kelas ibu hamil
b.      Supaya ibu bisa mengaplikasikannya ke dalam kehidupannya sehari-hari
c.       Menambah wawasan keluarga tentang kelas ibu hamil

2.3.5.   Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
Penyelenggaraan kelas Ibu Hamil dapat di dilaksanakan oleh Pemerintah, Swasta  LSM dan Masyarakat
a.       Fungsi dan  Peran (Provinsi, Kabupaten dan Puskesmas)
Pelaksanaan kelas ibu hamil dikembangkan sesuai dengan fungsi dan peran  pada masing-masing level yaitu : Provinsi, Kabupaten dan Puskesmas.
1.      Provinsi :
a)      Menyiapkan tenaga pelatih
b)      Mendukung pelaksanaan  kelas ibu hamil (sarana dan prasarana)
c)      Monitoring dan evaluasi.
2.      Kabupaten :
a)      Menyiapkan tenaga fasilitator kelas ibu hamil
b)      Bertanggung jawab atas terlaksananya   kelas ibu   hamil   (dana, sarana dan prasarana)
c)      Monitoring dan evaluasi.
3.      Puskesmas :
a)      Kepala  Puskesmas  sebagai  penanggung  jawab  dan  mengkoordinir pelaksanaan kelas ibu hamil di wilayah kerjanya.
b)      Bidan/tenaga  kesehatan  bertanggung  jawab  dalam  pelaksanaan  kelas  ibu hamil (identifikasi  calon  peserta,  koordinasi  dengan  stake  holder,  fasilitasi pertemuan, monitoring, evaluasi dan pelaporan)
2.3.6.   Fasilitator dan Nara Sumber
Fasilitator  kelas  ibu  hamil  adalah  bidan  atau  petugas  kesehatan  yang  telah mendapat pelatihan fasilitator kelas ibu hamil (atau melalui on the job training) dan setelah itu diperbolehkan untuk melaksanakan fasilitasi kelas ibu hamil. Dalam  pelaksanaan  kelas  ibu  hamil  fasilitator  dapat  meminta  bantuan  nara sumber untuk menyampaikan materi bidang tertentu. Nara  sumber  adalah  tenaga  kesehatan  yang  mempunyai  keahlian  dibidang tertentu untuk mendukung kelas ibu hamil.
2.3.7.   Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan kelas ibu hamil adalah:
1.      Ruang belajar untuk kapasitas 10 orang peserta kira-kira ukuran 4 m x 5 m, dengan ventilasi dan pencahayaan yang cukup
2.      Alat tulis menulis (papan tulis, kertas, spidol, bolpoin) jika ada
3.      Buku KIA Lembar Balik kelas ibu hamil Buku pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil
4.      Buku pegangan fasilitator
5.      Alat peraga (KB kit, food model, boneka, metode kangguru, dll) jika ada
6.      Tikar/karpet (matras)
7.      Bantal, kursi(jika ada)
8.      Buku senam hamil/CD senam hamil(jika ada)
Idealnya  kelengkapan  sarana  dan  prasarana  seperti  tersebut  diatas,  namun apabila  tidak  ada  ruangan  khusus,  dimanapun  tempatnya  bisa  dilaksanakan sesuai kesepakatan antara ibu hamil dan fasilitator. Sedangkan kegiatan lainnya seperti senam hamil hanya merupakan materi tambahan bukan yang utama.

2.4    Pembagian Kelas Ibu Hamil
2.4.1.      Pertemuan kelas ibu hamil pertama
1)      Informasi kelas ibu hamil
2)      Perubahan tubuh selama kehamilan
3)      Perawatan kehamilan

a.       Tujuan
1)      Memahami apa yang disebut kelas ibu hamil
2)      Memahami bahwa kehadiran tepat waktu dan berpartisipasi aktif penting untuk keberhasilan kelas ibu hamil
3)      Memahami bahwa kelas ibu penting untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang kehamilan, persalinan dan perawatan anak
4)      Memahami bagaimana terjadiya kehamilan
5)      Memahami adanya perubahan tubuh ibu selama kehamilan
6)      Memahami bagaimana mengatasi berbagai keluhan saat hamil
7)      Memahami apa saja yang harus dilakukan oleh ibu selama kehamilan
8)      Memahami pentingnya makanan sehat dan pencegahan anemia saat kehamilan
9)      Memahami bahwa kesiapan psikologis diperlukan dalam menghadapi kehamilan
10)  Memahami bagaimana hubungan suami istri semasa kehamilan
11)  Mengetahui obat-obatan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu semasa kehamilan
12)  Mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan
13)  Memahami perlunya perencanaan persalinan sejak awal agar dapat memperlancar proses persalinan
b.      Waktu : 75 menit
c.       Buku Pegangan
1)      Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil
2)      Buku KIA (disesuaikan dengan halaman Buku KIA di daerah masing-masing)
3)      Lembar balik (disesuaikan dengan halaman Buku KIA di daerah masing-masing)
d.      Metode
a.       Curah pendapat
b.      Ceramah, tanya jawab, diskusi
c.       Penugasan
d.      Partisipastif dan praktek

e.       Materi
a.       Penjelasan kelas ibu hamil
b.      Kehamilan
c.       Perubahan tubuh selama kehamilan
d.      Berbagai keluhan saat hamil dan cara mengatasinya
e.       Apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil
f.       Gizi dan pencegahan anemia
g.      Persiapan psikologis menghadapi kehamilan
h.      Hubungan suami istri selama kehamilan
i.        Obat-obatan yang boleh dikonsumsi oleh ibu hamil
j.        Tanda bahaya pada kehamilan
k.      Perencanaan persalinan
f.       Alat Bantu (Jika tersedia)
a.       Food model, piramida makanan, stiker P4K dll
b.      Tikar/matras, Bantal

g.      Langkah-langkah materi pertemuan kelas ibu hamil pertama
1.      Pertemuan kelas Ibu Hamil dapat dibuka oleh pejabat yang berwenang setempat atau bidan yang bertindak sebagai fasiliator.
2.      Menginformasikan dan mendiskusikan kesepakatan kelompok yang akan disetujui dan ditepati oleh semua peserta, misalnya waktu mulai dan berakhirnya, tempat pelaksanaan kelas ibu hamil dll.
3.      Perkenalan : fasilitator memperkenalkan diri, sedangkan peserta memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, jumlah anak, pengalaman pada kehamilan ini atau kehamilan sebelumnya dan harapan setelah mengikuti kelas ibu hamil.
4.      Menginformasikan bahwa peserta akan mengikuti kelas ibu hamil ini minimal 3 kali pertemuan.
5.      Materi yang diberikan meliputi perawatan kehamilan, persiapan dan proses persalinan, gizi dan pencegahan anemia, cara menyusui yang baik, imunisasi, Infeksi Menular Seksual, HIV dan AIDS, penyakit malaria, Keluarga Berencana, senam hamil dll.
6.      Menginformasikan dan mendiskusikan tujuan Buku KIA
7.      Membagikan lembar quisioner kepada peserta untuk melakukan pre-test materi pertemuan pertama.
8.      Menjelaskan cara pengisian dan berikan bimbingan kepada peserta yang tidak dapat membaca dan menulis dengan cara membacakan soal dan pilihan jawaban, serta mencatat jawaban yang di berikan ibu.
9.      Mengumpulkan hasil para-tes dan evaluasi untuk mengetahui pengetahuan awal peserta kelas ibu hamil ini.
10.  Setelah pre-test, informasikan bahwa kita akan mulai mendiskusikan materi-materi mengenai kehamilan, perubahan tubuh dan perawatan kehamilan.
11.  Meminta pendapat peserta apa yang disebut dengan kehamilan, bagaimana terjadinya dan apa yang disebut dengan tanda-tanda kehamilan. Mendiskusikan bersama seluruh peserta.
12.  Menjelaskan bagaimana terjadinya kehamilan dan tanda-tandanya
13.  Meminta pendapat peserta perubahan tubuh apa yang terjadi pada ibu hamil. Sesuaikan dengan pengalaman peserta saat hamil ini atau pada kehamilan sebelumnya.
14.  Meminta pendapat peserta, apa saja yang biasanya dilakukan oleh ibu saat hamil dan bagaimana cara mengatasinya. Menyesuikan dengan apa yang ibu rasakan saat hamil ini atau kehamilan sebelumnya. Mendiskusikan bersama peserta.
15.  Menjelaskan sesuai yang keluhan yang disebutkan oleh peserta
16.  Meminta peserta untuk membuka Buku KIA halaman 2-3, dan meminta peserta membacakan: Apa saja yang perlu dilakukan oleh ibu hamil? pelayanan kesehatan bagi ibu hamil.
17.  Menjelaskan apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil.
18.  Meminta pendapat peserta mengenai makanan yang perlu untuk ibu hamil dan makanan apa yang tidak boleh dikonsumsi. Mendiskusikan bersama paserta.
19.  Menjelaskan mengenai makanan bagi ibu hamil.
20.  Meminta pendapat peserta tentang kurangdarh/anemia, dampak dan bagaimana cara mencegahnya. Mendiskusiskan bersama paserta.
21.  Menjelaskan mengenai anemia.
22.  Meminta peserta untuk membuka buku KIA halaman 4, dan meminta peserta membacakan: bagaimana makan yang baik selama kehamilan. Menganjurkan makan buat ibu.
23.  Menanyakan bagaimana kesiapan ibu dalam menghadapi kehamilan ini secara psikolog. Mendiskusiskan bersama paserta.
24.  Menjelaskan mengenai kesiapan psikologis menghadapi kehamilan
25.  Meminta pendapat peserta mengenai pengalaman mereka tentang hubungan suami isteri selama kehamilan. Mendiskusiskan bersama paserta.
26.  Menjelaskan mengenai hubungan suami isteri selama kehamilan
27.  Meminta pendapat peserta dan mendiskusikan pengalaman mereka mengenai obat-obatan yang diminum jika mengalami keluhan/ menderita sakit saat hamil.
28.  Menjelaskan obat-obatan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi saat kehamilan
29.  Meminta peserta untuk membuka buku KIA halaman 3-4, dan meminta peserta membacakan: bagaimana menjaga kesehatan ibu hamil./Perawatan sehari- hari.
30.  Meminta pendapat peserta dan mendiskusikan dengan peserta keadaan apa saja yang merupakan tanda-tanda adanya bahaya pada kehamilan.
31.  Menjelaskan apa saja yang merupakan tanda-tanda adanya bahaya semasa kehamilan
32.  Meminta peserta untuk membuka buku KIA halaman 5-6, dan meminta peserta salah satu membacakan: Apa saja tanda–tanda bahaya pada ibu hamil?
33.  Meminta pendapat peserta persiapan apa saja yag telah dilakukan bersama suami/keluarga dalam menghadapi persalinan ini? Mendiskusikan bagaimana dengan pengalaman pada kehamilan sebelumnya.
34.  Menjelaskan perlunya perencanaan dalam persiapan untuk menghadapi persalinan
35.  Meminta peserta untuk membuka buku KIA halaman 6-7, dan meminta peserta salah satu membacakan: Apa saja persiapan keluarga menghadapi persalinan?
36.  Mengakhiri pertemuan dengan pasca test kemudian dievaluasi sehingga dapat diketahui apa saja materi yang disampaikan sudah di pahami oleh peserta.
37.  Memperagakan senam hamil I. Dengan menggunakan (Lembar Balik).
2.4.2.      Pertemuan Kelas Ibu Hamil Yang Ke Dua
1.      Persalinan
2.      Perawatan nifas
a.       Tujuan
1.      Mengetahui apa saja tanda-tanda bahwa pesalinan telah dimulai.
2.      Mengetahui apa yang di sebut dengan tanda-tanda bahaya pada persalinan.
3.      Memahami poses persalinan yang dapat dialami oleh ibu dan mengapa proses persalinan tersebut dipilih.
4.      Memahami apa yang harus dilakukan ibu agar dapat menyusui bayinya secara penuh.
5.      Memahami apa yang harus dilakukan ibu pada masa nifas agar dapat menjaga kesehatnnya.
6.      Mengetahui tanda-tanda bahaya dan penyakit pada masa nifas.
7.      Memahami manfaat vitamin A dosis tinggi bagi ibu dan bayinya
8.      Memahami bahwa setelah bersalin ibu perlu ikut program KB
9.      Mengetahui dan memahami alat kontrasepsi dan cara kerjanya.
b.      Waktu: 75 menit
c.       Metode
1.      Curah pendapat
2.      Ceramah dan tanya jawab
3.      Diskusi
4.      Penugasan
5.      Partisipatif dan Praktek
d.      Materi
1.      Tanda-tanda persalinan
2.      Tanda bahaya pada persalinan
3.      Proses persalinan
4.      Perawatan Nifas
5.      Upaya agar dapat menyusui secara penuh
6.      Tanda bahaya dan penyakit pada masa nifas
7.      KB Pasca Persalinan
e.       Alat Bantu  ( Jika tersedia ) :
1.      Alat bantu sesuai materi (boneka bayi, KB kit dll).
2.      Tikar / matras , bantal untuk senam hamil.

f.       Langkah-langkah Materi Pertemuan Kelas Ibu Hamil II
1.      Lakukan review materi dan hasil evaluasi pra-test dan pasca-test pertemuan pertama.
2.      Bagikan lembar quesioner kepada peserta untuk melakukan pra-test materi pertemuan kedua.
3.      Menjelaskan cara pengisian dan berikan bimbingan kepada ibu yang tidak dapat membaca dan menulis dengan cara membacakan soal dan pilihan jawaban, serta mencatat jawaban yang diberikan ibu.
4.      Mengumpulkan hasil para-tes dan evaluasi untuk mengetahui pengetahuan awal peserta kelas ibu hamil untuk materi kedua.
5.      Setelah pre-test, informasikan bahwa kita akan mulai mendiskusikan materi-materi mengenai persalinan dan perawatan nifas.
6.      Meminta pendapat peserta kapan seorang ibu hmil tahu bahwa ia akan melahirkan? Mendiskusikan tanda-tanda yng dapt menjadi pertanda bahwa persalinan sudah dimulai.
7.      Menjelaskan bahwa peserta perlu mengetahui tanda-tanda bahwa persalinan sudah dimulai
8.      Meminta pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 8 dan minta salah satu peserta untuk membacakan : Apa saja tanda-tanda persalinan?
9.      Meminta pendapat peserta mengenai apa saja yang harus dilakukan ibu saat persalinan? Mendiskusikan, sesuai dengan pengalaman peserta sebelumnya.
10.  Meminta pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 8 dan minta salah satu peserta untuk membacakan : Apa saja yang dilakukan ibu bersalin?
11.  Meminta pendapat peserta keadaan apa saja yang menjadi pertanda bahwa persalinan dalam bahaya? Mendiskusikan bersama peserta.
12.  Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada persalinan
13.  Meminta pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 9 dan minta salah satu peserta untuk membacakan: Apa saja tanda- tanda bahaya pada ibu bersalin?
14.  Meminta pendapat peserta mengenai proses persalinan yang mungin akan dialami oleh ibu. Mendiskusikan sesuai dengan apa yang pernah dialami oleh peserta selama ini. Apa peran suami dalam membantu pesalinan.
15.  Menjelaskan berbagai proses persalinan
16.  Apakah yang dimaksud Inisiasi Menyusui Dini (IMD)? Buku KIA halaman.
17.  Meminta pendapat peserta mengenai hal-hal yang harus dilakukan ibu agar dapat menyusui bayinya secara eksklusif? Mendiskusikan bersama peserta.
18.  Menjelaskan apa saja yang harus dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui eksklusif ?
19.  Meminta pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 9 dan minta salah satu peserta untuk membacakan : Apa saja yang dilakukan ibu nifas?
20.  Menjelaskan tanda-tanda posisi dan pelekatan menyusui yang baik dan benar.
21.  Meminta pendapat peserta mengenai bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas dan manfaat pemberian vitamin A pada ibu di masa nifas? mendiskusikan bersama peserta.
22.  Menjelaskan bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas dan manfaat pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu dan bayinya
23.  Meminta pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 10 dan minta salah satu peserta untuk membacakan: Bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas?
24.  Meminta pendapat peserta keadaan apa saja yang menjadi pertanda bahwa terdapat bahaya atau penyakit pada ibu nifas? Mendiskusikan sesuai dengan pengalaman peserta.
25.  Menjelaskan tanda-tanda bahaya dan penyakit pada ibu nifas
26.  Meminta pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 10 dan minta salah satu peserta untuk membacakan : Apa saja tanda-tanda bahaya dan penyakit pada ibu nifas?
27.  Meminta pendapat peserta mengapa ibu perlu ikut KB dan mendiskusikan alat kontrasepsi yang dapat digunakan pada masa nifas.
28.  Menjelaskan manfaat Keluarga Berencana dan alat kontrasepsi
29.  Meminta pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 11 dan minta salah satu peserta untuk membacakan : Mengapa setelah bersalin ibu perlu ikut KB dan apa saja alat kontrasepsi ? cara ber KB.
30.  Akhiri pertemuan II dengan pasca test kemudian dievaluasi sehingga dapat diketahui apakah materi yang disampaikan sudah dipahami oleh peserta.
31.  Peragakan senam hamil II (Lembar Balik pilihan 2-5).
2.4.3.      Pertemuan Kelas Ibu Hamil III
1.      Perawatan Bayi
2.      Mitos
3.      Penyakit Menular
4.      Akte kelahiran
a.       Tujuan
1.      Mengetahui tanda-tanda bayi lahir sehat dan tanda bayi sakit berat.
2.      Memahami apa yang harus dilakukan pada bayi baru lahir.
3.      Memahami manfaat pemberian vitamin K1 pada bayi baru lahir.
4.      Memahami apa saja tanda bahaya bayi baru lahir.
5.      Memahami manfaat pengamatan perkembangan bayi/ anak.
6.      Memahami manfaat imunisasi dan mengetahui jadwal pemberian imunisasi yang benar.
7.      Memahami apa yang disebut dengan mitos dan bagaimana mengatasinya.
8.      Memahami apa yang disebut dengan IMS
9.      Memahami apa itu HIV dan AIDS dan tahu bagaimana menghindarinya.
10.  Memahami apa yang harus dilakukan jika ibu hamil terinfeksi HIV.
11.  Memahami apa yang disebut penyakit malaria dan tahu bagaimana menghindarinya.
12.  Memahami pentingnya untuk segera mengurus akte kelahiran bagi bayi yang baru lahir.
b.      Waktu: 75 menit
c.       Metode
1.      Curah pendapat
2.      Ceramah dan tanya jawab
3.      Diskusi
4.      Penugasan
5.      Partisipatif dan Praktek
d.      Materi
1.      Perawatan bayi baru lahir
2.      Tanda bayi lahir sehat dn tanda bayi sakit berat
3.      Manfaat pemberian K1 injeksi pda bayi baru lahir
4.      Tanda bahaya bayi baru lahir
5.      Perkembangan bayi atau anak
6.      Pemberian imunisasi pada bayi baru lahir
7.      Penggalian dan pelurusan mitos yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.
8.      IMS
9.      Informasi dasar Hiv dan AIDS
10.  Pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil
11.  Pentingnya akte kelahiran
e.       Alat bantu (Jika tersedia) :
1.      Sesuai materi (metode kanguru dll)
2.      Tikar atau matras, bantal untuk senam hamil.


f.       Langkah-langkah Materi Pertemuan Kelas Ibu Hamil III
1.      Melakukan review materi dan hasil evaluasi pra-test dan pasca test pertemuan kedua.
2.      Membagikan lembar quesioner kepada peserta untuk melakukan pra-test materi pertemuan ketiga
3.      Menjelaskan cara pengisian dan berikan bimbingan kepada ibu yang tidak dapat membaca dan menulis dengan cara membacakan soal dan pilihan jawaban, serta mencatat jawaban yang diberikan ibu.
4.      Mengumpulkan hasil pra-test dan evaluasi untuk mengetahui awal peserta kelas ibu hamil untuk materi pertemuan ketiga.
5.      Setelah pre-test, informasikan bahwa kita akan mulai mendiskusikan materi-materi mengenai perawatan bayi, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.
6.      Meminta pendapat peserta apa tanda-tanda bayi yang lahir sehat? Mendiskusikan mengapa bayi perlu menangis saat baru dilahirkan.
7.      Menjelaskan apa yang merupakan tanda bayi yang lahir sehat dan manfaat pernafasan pertama bayi
8.      Minta peserta untuk membuka buku KIA halaman 20 dan minta salah satu peserta untuk membacakannya: Apa saja tanda-tanda bayi lahir sehat?
9.      Minta pendapat peserta apa yang harus dilakukan pada bayi baru lahir? Mendiskusikan bersama peserta.
10.  Menjelaskan apa saja yng harus diperhatikan untuk merawat bayi baru lahir.
11.  Meminta peserta untuk membuka buku KIA halaman 20-22 dan minta salah satu peserta untuk membacakannya: Apa yang dilakukan pada bayi baru lahir?
12.  Meminta pendapat peserta mengenai manfaat pemberian vitamin K1 pada bayi baru lahir? Mendiskusikan bersama peserta.
13.  Menjelaskan manfaat pemberian K1
14.  Meminta pendapat peserta mengenai tanda bayi sakit berat? Mendiskusikan bersama peserta.
15.  Menjelaskan tanda bahaya bayi baru lahir sasuai
16.  Meminta peserta untuk membuka buku KIA halaman 23 dan minta salah satu peserta untuk membacakannya: Apa saja tanda-tanda bayi sakit berat?
17.  Meminta pendapat peserta dan mendiskusikan apa saja yang diamati pada bayi ?
18.  Menjelaskan hal-hal yang harus diamati pada bayi agar dapat tumbuh sehat
19.  Meminta peserta untuk membuka buku KIA halaman 24 dan minta salah satu peserta untuk membacakannya: Amati pertumbuhan anak secara teratur.
20.  Meminta pendapat peserta tentang imunisasi dan curah pendapat mengenai berapa jenis imunisasi untuk bayi.
21.  Menjelaskan mengenai imunisasi
22.  Mengali dari peserta mitos-mitos apa saja yang banyak beredar dimasyarakat yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan perawatan anak.
23.  Menjelaskan dan meluruskan mitos-mitos tadi
24.  Meminta pendapat peserta mengenai IMS? Mendiskusikan jenis IMS dan tanda-tanda serta gejala-gejala yang ada? mendiskusikan bagaimana mengatasi dan menghindarinya
25.  Menjelaskan apa yang disebut IMS
26.  Meminta pendapat peserta mengenai HIV dan AIDS? Dan mendiskusikan bagaimana mencegah penularan HIV dari ibu ke bayi yang dikandungnya?
27.  Menjelaskan apa yang disebut HIV dan AIDS, penularannya dan bagaimana mengetahui status HIV
28.  Meminta pendapat peserta mengenai penyakit malaria pada ibu hamil. Mendiskusikan sesuai dengan pengalaman peserta.
29.  Menjelaskan mengenai malaria
30.  Meminta pendapat peserta mengenai akte kelahiran dan apakah dikeluarga paserta ada yang sudah mempunyai akte kelahiran.
31.  Menjelaskan pentingnya untuk mempunyai akte kelahiran
32.  Membuka Buku KIA dan menjelaskan halaman Keerngan lahir
33.  Mengakhiri peremuan III dengan pasca test kemudian dievaluasi sehingga dapat diketahui apakah materi yang disampaikan sudah dipahami oleh peserta.
34.  Memperagakan senam hamil I dan II (lembar balik 1-5).



BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.
3.2.Saran
Diharapkan kelas ibu hamil dapat berjalan merata di seluruh daerah di Indonesia dan tidak hanya berfokus pada daerah perkotaan atau daerh yang memilki sumber daya yang memadai saja


DAFTAR PUSTAKA

Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil.Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2011
Depkes RI, 2006. Promosi Kesehatan bagi Petugas Kesehatan, Jakarta
Depkes RI. 2009. Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil. Jakarta