DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang ……………………………………………….. 1
1.2 Batasan
Masalah ……………………………………………… 1
1.3 Tujuan
………………………………………………………… 1
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian
................................................................................ 3
2.2 Klasifikasi anemia
................................................................... 3
2.3 Etiologi
.................................................................................... 4
2.4 Tanda dan gejala ..................................................................... 5
2.5 Patosifiologi
............................................................................ 5
2.6 Diagnosis kehamilan .............................................................. 5
2.7 Pengaruh anemia dalam kehamilan
........................................
6
2.8 Penanganan
............................................................................ 8
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Hamil Dengan
Anemia
.................................................................................. 10
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................... 24
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
........................................................................... 27
B. Saran
..................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan
nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar
terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada kehamilan disebut “potensial
danger to mother and child” (potensial membahayakan ibu dan anak). Karena
itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam
pelayanan kesehatan pada lini terdepan.
Menurut WHO kejadian anemia hamil berkisar antara 20% sampai 89% dengan
menetapkan Hb kurang dari 11 gr% sebagai dasarnya. Pada pengamatan lebih lanjut
menunjukkan bahwa kebanyakan anemia yang diderita masyarakat adalah kekurangan
zat besi, kekurangan vitamin B12, pemecahan sel darah merah lebih cepat dari
pembentukannya, dan gangguan pembentukan sel darah. Menurut catatan dan
perhitungan Dep.Kes di Indonesia sekitar 67 % bumil mengalami anemia dalam
berbagai jenjang.
Tingginya kejadian anemia pada ibu hamil dapat mencerminkan
ketidakmampuan social ekonomi keluarga atau seluruh komponen bangsa karena
nilai gizi tidak memenuhi syarat kessehatan.
1.2 Batasan masalah
Pada makalah ini penulis membatasi dari membahas pengertian anemia pada
tinjauan teori sampai pembahasan dari kasus anemia
1.3 Tujuan
1.
Tujuan Umum
Untuk
mengetahui apa itu anemia dalam kehamilan dan sebagai pemenuhan tugas dari PKK
1
2.
Tujuan khusus
·
Untuk mengetahui pengertian anemia dalam
kehamilan
·
Untuk mengatahui etiologi dari anemia
·
Untuk mengetahui patofisiologi anemia dalam
kehamilan
·
Untuk mengetahui klasifikasi dari anemia
·
Untuk
mengetahui bagaimana penanganan anemia serta pencegahannya
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1
Pengertian
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam
darahnya kurang dari 12 gr%. Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah
kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III
atau kadar <10,5 gr% pada trimester
II. (Varney H, 2006)
Anemia pada wanita hamil jika kadar hemoglobin atau darah merahnya kurang
dari 10,00 gr%. Penyakit ini disebut anemia berat. Jika hemoglobin < 6,00
gr% disebut anemia gravis. Jumlah hemoglobin wanita hamil adalah 12,00-15,00
gr% dan hematokrit adalah 35,00-45,00% (Mellyna, 2005).
Anemia dalam kandungan ialah kondisi ibu dengan kadar Hb < 11,00 gr%.
Pada trimester I dan III atau kadar Hb < 10,50 gr% pada trimester II. Karena
ada perbedaan dengan kondisi wanita tidak hamil karena hemodilusi terutama
terjadi pada trimester II (Sarwono P, 2002).
2.2
Klasifikasi
Anemia
Klasifikasi anemia
menurut anemia dalam kehamilan (Setiawan Y, 2006) dapat dibagi menjadi :
·
Anemia Zat Besi (kejadian 62,30%)
Anemia dalam kehamilan yang paling sering ialah anemia akibat kekurangan zat besi. Kekurangan ini disebabkan karena kurang masuknya unsur zat besi dalam makanan, gangguan reabsorbsi, dan penggunaan terlalu banyaknya zat besi.
Anemia dalam kehamilan yang paling sering ialah anemia akibat kekurangan zat besi. Kekurangan ini disebabkan karena kurang masuknya unsur zat besi dalam makanan, gangguan reabsorbsi, dan penggunaan terlalu banyaknya zat besi.
·
Anemia Megaloblastik (kejadian 29,00%)
Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi asam folat.
Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi asam folat.
·
Anemia Hipoplastik (kejadian 80,00%)
Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah merah. Dimana etiologinya belum diketahui dengan pasti kecuali sepsis, sinar rontgen, racun dan obat-obatan.
Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah merah. Dimana etiologinya belum diketahui dengan pasti kecuali sepsis, sinar rontgen, racun dan obat-obatan.
·
Anemia Hemolitik (kejadian 0,70%)
Anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat, yaitu penyakit malaria.
Anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat, yaitu penyakit malaria.
·
Anemia Lain
Klasifikasi Derajat Anemia Menurut WHO (Handayani W, dan Haribowo A S, 2008)
:
1. Ringan sekali Hb 10,00 gr% -13,00 gr%
2. Ringan Hb 8,00 gr% -9,90 gr%
3. Sedang Hb 6,00 gr% -7,90 gr%
4. Berat Hb < 6,00 gr%
2.4.5 Klasifikasi Anemia
1. Ringan sekali Hb 10,00 gr% -13,00 gr%
2. Ringan Hb 8,00 gr% -9,90 gr%
3. Sedang Hb 6,00 gr% -7,90 gr%
4. Berat Hb < 6,00 gr%
2.4.5 Klasifikasi Anemia
Pembagian anemia berdasarkan pemeriksaan (Manuaba 2007), adalah :
1. Tidak anemia : Hb 11,00 gr%
2. Anemia ringan : Hb 9,00-10,00 gr%
3. Anemia sedang : Hb 7,00-8,00 gr%
4. Anemia berat : Hb < 7,00 gr%
1. Tidak anemia : Hb 11,00 gr%
2. Anemia ringan : Hb 9,00-10,00 gr%
3. Anemia sedang : Hb 7,00-8,00 gr%
4. Anemia berat : Hb < 7,00 gr%
2.3
Etiologi
Penyebab
terjadinya anemia (Mochtar, 1998) adalah :
·
Kurang gizi (malnutrisi)
·
Kurang zat besi dalam diet/ Kurangnya asupan zat
besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil
·
Pola makan ibu terganggu akibat mual selama
kehamilan
·
Malabsorbsi
·
Kehilangan darah banyak ( persalinan yang lalu,
haid )
·
Penyakit kronis
·
Penghancuran sel darah merah
·
Penyakit darah yang bersifat genetik :
hemofilia. Thalasemia
·
Parasit dan penyakit lain yang merusak darah :
malaria
2.4
Tanda Dan
Gejala
·
Pucat
·
Cepat lelah, letih, lemah lesu, lunglai
·
Sering pusing
·
Kurang nafsu makan
·
Mata berkunang-kunang
·
Pada hamil muda keluhan mual-muntah lebih hebat
·
Sulit konsentrasi
·
Muka-bibir-kelopak mata tampak pucat, telapak
tangan tidak merah
·
Nafas terasa pendek
2.5
Patofisiologi
Pada umumnya cadangan
zat besi pada wanita itu kurang, disebabkan karena kehilangan darah setiap
bulan pada waktu haid. Pada wanita yang hamil cadangan ini akan berkurang lagi
karena kebutuhan janin akan zat besi sangat besar, juga bertambahnya volume
darah dapat menurunkan Hb maka terjadi anemia. Darah akan bertambah banyak
dalam kehamilan yang lazim disebut Hidremia atau Hipervolemia. Akan tetapi,
bertambahnya sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga
terjadi pengenceran darah. Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut: plasma
30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19%. Bertambahnya darah dalam kehamilan
sudah dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan
antara 32 dan 36 minggu (Wiknjosastro, 2002). Secara fisiologis, pengenceran
darah ini untuk membantu meringankan kerja jantung yang semakin berat dengan
adanya kehamilan.
2.6
Diagnosis
Anemia
Untuk menegakkan diagnosis anemia dalam kehamilan dapat dilakukan dengan:
1.3 Anamnesa.
Pada anamnesa akan didapatkan keluhan-keluhan seperti tersebut diatas
1.4 Pemeriksaan
Hb
Pemeriksaan Hb dapat dilakukan dengan alat Hb sahli. Dari hasil pemeriksaan
Hb dengan alat sahli, kondisi Hb dapat digolongkan sebagai berikut :
1.
Hb 11 gr % tidak
anemia
2.
Hb 9 - 10 gr % anemia
ringan
3.
Hb 7 – 8 gr % anemia
sedang
4.
Hb < 7 gr % anemia
berat
Pemeriksaan darah
dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu pada trimester I dan
trimester III. Dengan pertimbangan bahwa setiap ibu hamil mengalami anemia,
maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet pada ibu-ibu hamil di
puskesmas.
2.7 Pengaruh Anemia Pada Kehamilan Dan
Janin
a. Bahaya selama kehamilan
·
Dapat terjadi karena abortus
·
Persalinan prematur
·
Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
·
Mudah terjadi infeksi
·
Ancaman decompensasi cordis (Hb < 6gr%)
·
Mola hidatidosa
·
Hiperemesis gravidarum
·
Perdarahan antepartum
·
Ketuban pecah dini
b. Bahaya saat persalinan
·
Gangguan his mempengaruhi kekuatan mengejan
·
Kala I berlangsung lama dan terjadi partus
terlantar
·
Kala II berlangsung lama
·
Kala III dan IV dapat terjadi perdarahan post
partum
(Mansjoer dkk, 2008).
c. Bahaya pada saat nifas
·
Terjadi sub involusi uteri menimbulkan
perdarahan PP
·
Memudahkan infeksi puerperium
·
Pengeluaran ASI berkurang
·
Terjadi decompensasi cordis mendadak PP
·
Anemia kala nifas
·
Mudah terjadi infeksi mamae
d. Bahaya terhadap janin
·
Abortus
·
Terjadi kematian intrauteri
·
Persalinan prematur tinggi
·
Berat badan lahir rendah
·
Kelahiran dengan anemia
·
Dapat terjadi cacat bawaan
·
Bayi mudah terkena infeks
·
Intelegensia rendah
2.8 Penanganan
Terapi obat
Terapi anemia defisiensi besi ialah dengan preparat
besi oral atau parenteral. Terapi peroral ialah dengan preparat besi contohnya
fero sulfat, fero glukonat atau Na fero bisitrat. Pemberian frefarat 60 mg/hari
dapat menaikkan Hb sebanyak 1 gr/bulan. Efek samping terakhir gastro intestinal
relatif kecil pada pemberian fero bisitrat. Kini program nasional menganjurkan
kombinasi untuk profilaksis anemia.
Indikasi Fe (tablet tambah darah
untuk ibu hamil) :
Untuk memenuhi kebutuhan zat besi dan
membantu mengurangi anemia megaloblastik pada waktu hamil dan menyusui.
Efek samping :
Ganguan gastrointestinal seperti ; mual,
muntah, kembung, konstipasi, atau diare.
Terapi makanan
Untuk memenuhi asupan zat besi, tingkatkan konsumsi bahan makanan tinggi
zat besi (Fe) misalnya makanan hewani, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna
hijau.
Gizi yang harus dipenuhi ibu hamil setiap hari
nya :
Karbohidrat 400 gram atau nasi 4 porsi
Protein ;
tempe 100 gram atau 4 potong (bisa
diganti dengan tahu)
Lemak ; daging 75 gram atau 3 potong
Vitamin ; sayuran hijau 300 gram atau 3 mangkuk
Buah-buahan ; 200 gram atau 3 potong
Mineral dan air ( 2-3 liter / hari ,Susu 2 gelas / hari )
Konsep manajemen asuhan kebidan
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah
yang digunakan sebagai metode utuk mengorganisasi pikiran serta tindakan
berdasarkan teori ilmiah. Penemuan-penemuan keterampilan dalam rangkaian
tahapan untuk mengambil keputusan yang berfokus pada klien.
Manajemen asuhan pada kebidanan antenatal terdiri dari
7 langkah yang berurutan di mulai dengan pengumpulan data hingga evualisasi.
1.
Langkah 1 (Pengumpulan data)
Langkah
ini merupakan pengumpulan semua data yang dibutuhkan untuk menilai keadaan
pasien secara keseluruhan
Data
subjektif meliputi :
a.
Biodata, data demografi, Riwayat kesehatan, Riwayat
menstruasi, Riwayat menstruasi, Riwayat obstetrican, ginekologi, nifas ibu
laktasi, bio psikospiritual
b.
Keluhan ibu ( Data subjektif )
Data objektif terdiri :
·
Pemeriksaan fisik ( sesuai kebutuhan ) dan
tanda-tanda vital pada pemeriksaan fisik, penderita (ibu) tetap menuntun dari
sebelum hamil
·
Pemeriksaan khusus meliputi ( inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi ) pada pemeriksaan penunjangan khusus terasa gerak janin
berkurang dan air ketuban terasa kurang.
·
Pemeriksaan penunjang
2.
Langkah 2 (Interpretasi Data)
Pada
langkah ini lakukan identifikasi yang bemar terhadap diagnose atau masalah
kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atau data. Data yang di
kumpulkan yaitu diagnosa, masalah, kebutuhan
3.
Langkah 3 ( mengidentifikasi diagnosa dan masalah
potensial)
Pada
langkah ini identifikasi masalah, diagnosa potensial berdasarkan rangakaian
masalah atau diagnose yang sudah di identifikasi. Dan ini merupakan langkah
penting dalam melakukan asuhan yang aman.
4.
Langkah 4 ( menetapkan yang memerlukan penanganan
segera )
Mengidentifikasi
perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter bersama dengan anggota tim
kesehatan lain sesuai dengan kondidi klien.
·
Kolaborasi dengan dokter
·
Terminasi kehamilan
5.
Langkah 5 ( merencanakan asuhan yang menyeluruh )
Langkah
ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnose atau masalah yang telah di
identifikasi atau diantipasi
6.
Langkah 6 ( melaksanakan perencanaan )
Langkah
ini merupakan rencana asuhan menyeluruh yang telah di uraikan pada langkah 5,
dapat dilaksanakn secara efisien dan aman
7.
Langkah 7 (
evaluasi )
Langkah
ini sebagai pengecekan apakah rencana asuhan tersebut efektif, jika memang
benar efektif dalam penggunaannya
BAB III
TINJAUAN KASUS
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.”I” G1P0A0H0
USIA KEHAMILAN 28 MINGGU DENGAN ANEMIA
RINGAN
DI PUSKESMAS BELIMBING
TANGGAL 13 JUNI 2011
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS /
BIODATA
Nama istri :
Ny. I Nama suami : Tn. S
Umur :
26 tahun Umur :
29 tahun
Bangsa :
Indonesia Bangsa :
Indonesia
Suku :
Minang Suku : Minang
Agama :
Islam Agama : Islam
Pendidikan :
SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :
Buruh
Alamat rumah :
Rimbo Tarok Alamat rumah : Rimbo
Tarok
Keluarga terdekat yang nudah dihubungi : Ny. R
Alamat rumah :
Rimbo Tarok
Telepon Rumah :
081363845757
B. DATA SUBJEKTIF
Pasien
masuk pada tanggal/ jam : 13 Juni 2011 /
pukul 10.00 WIB.
Di
data tanggal/ jam : 13 Juni 2011 / pukul 10.15 WIB
1.
Alasan
masuk : Kunjungan rutin
2.
Keluhan
utama : cepat lelah
3.
Riwayat
Menstruasi
a. Haid pertama : Umur 13 tahun
b. Siklusnya :
± 28 hari
c. Lamanya :
4 - 5 hari
d. Banyaknya :
2 – 3 x ganti duk /hari
e. Dismenorhoe : Tidak ada
4. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas
yang lalu :
No
|
Tgl.
Lahir
|
Usia
Khmln
|
Jenis Persln
|
Tempat
Persln
|
Peno
Long
|
Komplikasi
|
Bayi
|
Nifas
|
|||
Ibu
|
Bayi
|
PB/BB/JK
|
Kea
daan
|
Lochea
|
Laktasi
|
||||||
1
|
Ini
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
Kontrasepsi yang pernah digunakan & lamanya
menggunakan
Jenis : Tidak ada
lamanya : Tidak ada
keluhan : Tidak ada
6. Riwayat kehamilan kini
a. HPHT :
27 – 11 -10
b. TP : 4 – 8 - 11
c. Keluhan pada :
o
Trimester
I : Pusing, cepat lelah serta tidak nafsu makan
o
Trimester
II : Cepat lelah, mengantuk
o
Trimester
III : cepat lelah
d. Pergerakan janin pertama kali dirasakan
ibu : 3 bulan yang lalu
e. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir dirasakan
oleh ibu : ± 20 x/ hari
f. Keluhan –keluhan yang dirasakan ibu
·
Rasa
5 L (lesu, lemah, letih, lelah, lunglai) :
Ada
·
Mual
dan muntah terus menerus
:Tidak ada
·
Nyeri perut
:Tidak ada
·
Sakit kepala berat : Tidak
ada
·
Penglihatan kabur : Tidak
ada
·
Rasa
nyeri/ panas waktu BAK
: Tidak ada
·
Gatal
pada vulva : Tidak
ada
·
Pengeluaran
pervaginam : Tidak
ada
·
Nyeri
dan kemerahan pada tungkai : Tidak ada
·
Bengkak
pada wajah, tangan, & kaki :
Tidak ada
7. Obat-obatan/jenis
suplemen yg dikonsumsi
Jenis : Fe 1x1 tab, calak 1x1 tab, Vit C 1x1 tab
8. Imunisasi
a.
TT 1 : 13 juni
2011
b.
TT II : -
9.
Riwayat kesehatan ibu
1)
Riwayat
penyakit yang pernah diderita
·
Jantung :
Tidak ada
·
Hipertensi :
Tidak ada
·
Ginjal :
Tidak ada
·
DM :
Tidak ada
·
Asma :
Tidak ada
·
TBC :
Tidak ada
·
Epilepsi :
Tidak ada
·
PMS :
Tidak ada
2)
Riwayat
alergi
·
Jenis
makanan :
Tidak ada
·
Jenis
obat-obatan :
Tidak ada
3) Riwayat transfusi darah : Tidak
ada
4) Riwayat
operasi yang pernah dialami :
Tidak ada
5) Riwayat pernah mengalami
kelainan jiwa : Tidak ada
10. Riwayat kesehatan keluarga
3)
Riwayat
penyakit yang pernah diderita
·
Jantung :
Tidak ada
·
Hipertensi :
Tidak ada
·
Ginjal :
Tidak ada
·
DM :
Tidak ada
·
Asma :
Tidak ada
·
TBC :
Tidak ada
·
Epilepsi :
Tidak ada
4)
Riwayat
kehamilan keluarga :
·
Gameli/
lebih dari satu : Tidak ada
·
Kelainan
psikologis : Tidak ada
11. Riwayat
psikososial
·
Kehamilan ini : Direncanakan
·
Respon ibu terhadap kehamilan ini : Ibu senang
·
Respon suami dan keluarga
: Senang
·
Hubungan dengan suami dan keluarga
: Harmonis
·
Hubungan dengan tetangga dan masyarakat : Baik
·
Kekhawatiran-kekhawatiran khusus
: khawatir
menghadapi persalinan
12. Riwayat
perkawinan
·
Kawin I umur : 25 tahun
·
Setelah
kawin brp lama baru hamil
: ± 2 bulan
.13. Keadaan ekonomi
·
Penghasilan per bulan : Rp 1.700.000
·
Jumlah anggota keluarga yang ditanggung
: 2 orang
·
Penghasilan per kapita : Rp 850.000
14.
kebiasaan hidup sehari-hari
a. Personal
hygiene
Mandi :
2 x/ hari
Sikat gigi : 2 x/ hari
Keramas :
3 x/ minggu
Ganti pakaian dalam : 2 x/ hari
b.
Pola makan dan minum
Sebelum hamil
Pagi :
1 piring lontong + 1 gelas air teh
Siang : 1 piring nasi porsi sedang + 1
potong ikan + air putih
Malam : 1 piring nasi
porsi sedang + 1 potong ikan + air putih
Saat hamil
sekarang
Pagi : 1 piring lontong +
air putih (tidak selalu)
Siang :
1 piring nasi ukuran kecil + 1 potong ikan + air putih + buah
Malam : 1 piring nasi ukuran kecil + 1
potong ikan + 1 gelas susu (tidak selalu)
c.
Pola eliminasi
BAK
·
Frekwensi :
±
5 x/hari
·
Warna :
Kuning jernih
·
Keluhan :
Tidak ada
BAB
·
Frekwensi :
±
1 x / hari
·
Warna :
Coklat kehitaman
·
Konsistensi :
Padat
·
Keluhan :
Tidak ada
d. Pola istirahat dan tidur
·
Lama
istirahat/tidur pada siang hari : ± 1
jam
·
Lama
istirahat/tidur pada malam hari : ± 6
jam
e. Aktivitas
sehari-hari
Beban kerja : ringan
Olahraga : ada, jalan kaki di
pagi hari
Kegiatan
spiritual : ada, sholat 5 waktu
f. Hubungan
seksual : tidak terganggu
g. kebiasaan
yg merugikan kesehatan : Tidak ada
15. persiapan
untuk kegawatdaruratan
a.
Pengambilan keputusan yg berhub dengan kes ibu : Suami
b.
Tempat persalinan yang diinginkan : BPS
c.
Petugas kesehatan yang diinginkan oleh ibu untuk : Bidan
menolong persalinan
d.
Persiapan donor darah :
Ada
e.
Persiapan biaya persalinan : Ada
f.
Persiapan transportasi :
Ada
C. DATA OBJEKTIF
1.
Pemeriksaan umum
a.
Kesadaran :
Compos Mentis
b.
BB sebelum hamil :
49 kg
c. BB sekarang : 56 kg
d. TB :
152 cm
e. LILA :
25 cm
2. Tanda- tanda Vital
a.
TD :
110/70 mmHg
b.
Nadi : 74
x /menit
c.
Suhu : 36,7
0 C
d.
Pernafasan : 20 x /menit
3. Pemeriksaan khusus
a. Kepala
Inspeksi
· Rambut :
Bersih, hitam dan tidak rontok, tidak berketombe
· Mata :
Conjungtiva pucat dan sklera tidak ikterik,
· Muka :
tidak ada Cloasma gravidarum, tidak ada
oedema.
· Mulut :
Bersih, tidak berbau, lidah tidak kotor, bibir
pucat
· Gigi : Bersih, tidak terdapat caries
.
b. Leher
Inspeksi :
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Palpasi :
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak
ada pembengkakan kelenjar limfe
c. Dada
Inspeksi
·
Mammae :
simetris ki-ka, papila mamme
menonjol
·
Areola :
hiperpigmentasi
·
Kelenjer
Montgomery : Ada,
menonjol
Palpasi
·
Benjolan :
Tidak ada
·
kolostrum : Ada
d. Abdomen
Inspeksi
Bekas jahitan operasi : Tidak ada
Pembesaran perut :
TFU Sesuaidengan usia
kehamilan
Striae : Ada
Palpasi
Leopold I : TFU 3 jari di atas pusat. Pada fundus
teraba lunak,
agak
bulat, tidak melenting kemungkinan bokong
janin
Leopold II
: Pada dinding perut ibu sebelah kiri teraba
keras,
panjang dan memapan, kemungkinan adalah
punggung
janin. Pada dinding perut ibu sebelah
kanan
teraba tonjolan-tonjolan kecil
kemungkinan
adalah ekstremitas janin
Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras kemungkinan
adalah kepala janin, kepala janin masih bisa digoyangkan
Leopold IV : Tidak dilakukan, kepala belum masuk PAP
·
Mc. Donald :
25 cm
·
TBBJ
: (25-13) x 155 = 1860 gram
Auskultasi
·
DJJ :
(+)
·
Frekwensi :
130 x /menit
·
Irama :
Teratur
·
Intensitas :
Kuat
·
Punctum maximum :
kuadran kiri bawah perut ibu
e. Ekstremitas
a.
Atas
·
Odema : Tidak ada
·
Sianosis
: Tidak ada
·
Pergerakan : Normal
b. Bawah
·
Odema : Tidak ada
·
Varices
: Tidak ada
·
Pergerakan : Normal
f. Genitalia
1. Kemerahan :
Tidak ada
2. Pembengkakan : Tidak ada
3. Varices :
Tidak ada
4. Odema :
Tidak ada
9). Pemeriksaan panggul luar
·
Distansia spinarum : 23
·
Distansia cristarum : 27
·
Conjugate eksterna : 19
·
Lingkaran panggul : 80
10). Pemeriksaan labor
1.
Hb : 9,8 gr %
2.
Urine
1)
Protein Urine :
( - )
2)
Glukosa Urine :
( - )
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. I. G1 P0AH0 USIA KEHAMILAN 28 MINGGU
DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS BELIMBING
TANGGAL 13 JUNI 2011
Data
|
Interpretasi Data
|
Masalah Potensial
|
Tindakan Segera
|
Intervensi
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
Tanggal 13-06-2011
Pukul : 10.15 WIB
Ds :
Ibu mengatakan :
-
Tidak haid lagi sejak 7 bulan yang lalu
- ini
adalah kehamilan yang pertama
- Ibu
merasakan sering lelah dan mengantuk
- HPHT
tanggal 27 november 2010
Do :
- TP
: 4 – 8 – 2011
Pemeriksaan umum :
- Kesadaran : compos mentis
- BB
sebelum hamil: 49 kg
- BB
sekarang : 56 kg
- TB
: 152 cm
- Lila
: 25 cm
- Vital
Sign
TD = 110/70 mmHg
N = 74 x/menit
S = 36.7O C
P = 20x/menit
Pemeriksaan khusus
- Inspeksi
Kepala, mata, muka, leher, dada, abdomen,
ekstremitas atas dan bawah, genetalia dalam batas normal
- Palpasi
·
LI = TFU 3 jari di atas pusat, pada fundus
teraba lunak, agak bundar, tidak melenting
kemungkinan bokong janin
·
LII = pada dinding perut ibu sebelah kiri teraba
keras, memanjang, memapan, kemungkinan punggung janin dan sebelah kanan
teraba tonjolan-tonjolan kecil
kemungkinan extremitas janin.
·
LIII = pada bagian bawah perut ibu teraba
keras, bulat, kemungkinan kepala janin, kepala janin masih bisa digoyangkan,
LIV = tidak dilakukan, kepala belum masuk PAP
- TFU
= 27 cm
- TBBJ
= (27-13) x 155 = 2170 gram
- Auskultasi
DJJ = ( + )
Frekuensi = 130x/i
Irama = teratur
Intensitas = kuat
Pungtum maximum = kuadran kiri
bawah perut ibu
- Perkusi
reflek patela kanan dan kiri
: (+)
- Pemeriksaan
panggul luar
·
Distansia spinarum = 23
·
Distansia cristarum =27
·
Conjungtiva externa = 19
·
Lingkar panggul = 80
-Pemeriksaan labor :
- Hb
= 9,8 gr %
- Protein
urine : (-)
- Glukosa
urine : (-)
|
Diagnosa :
Ibu hamil G1P0AoH0
usia kehamilan 28 minggu, janin hidup, tunggal, intrauterin, letkep, puki,
keadaan jalan lahir normal, KU janin baik, KU ibu kurang baik, ibu dengan
anemia ringan
Dasar :
- Ibu
mengatakan :
Tidak haid lagi sejak 7
bulan yang lalu
-Ini kehamilan yang pertama
- HPHT tanggal 27 november 2010
- DJJ
= (+),frekuensi 130x/I,teratur,kuat
- Saat
palpasi
teraba 2 bagian terbesar,DJJ
terdengar disatu tempat
- Ibu
tidak merasa nyeri saat dilakukan palpasi
- LI
= bokong janin
LII = PU-KI
L III = kepala janin,masih
bisa digoyangkan
- Keadaan
jalan lahir normal:berdasarkan pengukuran panggul
- TTV
dalam batas normal,pergerakan janin aktif
- Hb
= 9,8 gr %
Masalah :
-
Ibu dengan anemia ringan
Kebutuhan :
-informasi hasil pemeriksaan
-Jelaskan penyebab lelah,mengantuk dan cara mengatasinya
-Mengulang kembali tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan TM III
-Pemberian tablet Fe dan ruboransia
-Kunjungan ulang
|
-anemia sedang
|
Belum diperlukan
|
1. Beritahu
ibu hasil pemeriksaan
2. Jelaskan
pada ibu penyebab lelah,mengantuk dan cara mengatasinya
3. Beritahu
ibu tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan pada TM III
4. Pemberian
tablet Fe dan Ruboransia
5. Jadwalkan
dan sepakati dengan ibu untuk kunjungan
ulang
|
1. Menjelaskan
hasil pemerikasaan kepada ibu,KU ibu dan janin baik,TTV dalam batas
normal,DJJ (+),usia kehamilan 28 minggu.
Hb = 9,8 gr%
2. Menjelaskan
pada ibu bahwa penyebab lelah dan mengantuk yang dirasakannya karena
merupakan tanda dan gejala anemia ringan dengan kadar Hb 9,8 gr% yang dialami
ibu. –Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang tinggi protein (seperti
daging,ikan,kacang-kacangan,telur), buah dan sayur yang bewarna hijau
Contoh menu :
- pagi : 1 piring nasi ukuran sedang + 1
potong ikan + 1 mangkok sayur + 1 gelas susu
- siang : 1 piring nasi ukuran sedang + 1
potong ikan + 1 potong tempe +1 mangkok sayur + air putih + buah
- malam : 1 piring nasi ukuran sedang + 1
potong ikan + 1 mangkok sayur + 1 gelas susu
3. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
TM III yaitu,
-
Pendarahan dari kemaluan
-
Penglihatan kabur
-
Oedema pada muka dan kaki
-
Muntah yang terus menerus
-
Nyeri perut bagian bawah
-
Gerakan janin yang berkurang / tidak dirasakan lagi
Dan menganjurkan ibu untuk segera datang ke
tenaga kesehatan jika menemukan tanda-tanda di atas
4. Memberi
ibu tablet Fe 1x sehari diminum pada malam hari dengan air putih atau air
jeruk dan jangan meminumnya dengan air teh, kopi, susu, karena bisa menghambat
penyerapan obat tersebut.
efek sampingnya BAB menjadi agak hitam dan
ibu akan merasa akan mual.
Memberi ibu
Ruboransia,lactase 2x1,BC 2x1,vit C 2x1.
5. Menganjurkan
ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi yaitu tanggal 27 juni 2011
|
1.
Ibu sudah mengetatahui hasil pemeriksaan
2.
ibu sudah mengetahui penbab lelah,mengantuk dan cara
mengatasinya
3.
Ibu mampu mengulang 5 dari 6 tanda-tanda bahaya
tersebut dan berjanji akan segera datang ketenaga kesehatan jika menemukan
tanda bahaya tersebut.
4.
Ibu sudah mau mengonsumsi tablet Fe dan
ruboransia,ibu sudah tau cara mengosumsinya
5.
Ibu bersedia untuk kunjungan ulang pada tanggal yang
sudah ditentukan.
|
BAB IV
PEMBAHASAN
Penulis akan membuat pembahasn
setelah melakukan asuhan kebidan pada Ny. I pada usia kehamilan 28 minggu
dengan anemia ringan, dengan tahap-tahap manajemen kebidanan yang terdiri dari
pengkajian, interpretasi data, antisipasi diagnosa dan masalah, identifikasi
kebutuhan yang memerlukan penanganan segera, rencana asuhan dan pelaksanaan
tindakan serta evaluasi. Penulis menemukan banyak kesamaan antara bahasan dan
teori dengan kenyataan yang ditemukan dilapangan, namun kesenjangan tetap ada.
Dalam bab ini akan dijabarkan
beberapa persamaan antara teori dengan kenyataan yang ada di lapangan dan juga
menguraikan kesenjangan yang ditemui serta mencari jalan keluarnya, sesuai
dengan langkah-langkah dalam manajemen kebidanan
a.
Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian penulis tidak menemukan kesulitan yang berarti,
baik dalam pengumpulan data subjektif, maupun objektif, dimana didukung oleh
peralatan dan pelayanan yang memadai, klien yang kooperatif, pencatatan yang
baik dan pembimbing klinik yang bersedia memberikan masukan
Dibawah ini penulis uraikan data yang diperoleh dengan teori yang ada,
antara lain :
·
Riwayat
penyakit ibu sekarang
Riwayat kehamilan ibu ada masalah yaitu
kehamilan dengan anemia ringan
·
Riwayat
sosial ekonomi
Ny . I memiliki sosial ekonomi yang baik
dan tidak mempunyai kebiasaan yang merugikan kesehatan
·
Riwayat
penyakit keluarga
Riwayat keluarga tidak ada yang menderita
penyakit hipertensi, DM, asma,TBC, jantung
·
Pemeriksaan
umum dan khusus
Dari hasil pemeriksaan pada kasus ini
ditemukan masalah yang berpotensi menjadikan kehamilan ibu tidak normal yaitu
anemia
·
Pemeriksaan
penunjang
Dilakukan pemeriksaan hemoglobi didapatkan
Hb ibu 9,8 gr % yaitu ibu dalam keadaan anemia ringan.
b.
Interpretasi data
·
Diagnosa
Ibu hamil G1P0AoH0
usia kehamilan 28 minggu, janin hidup, tunggal, intrauterin, letkep, puki,
keadaan jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik, ibu dengan anemia ringan
·
Masalah
Ibu dengan anemia ringan
·
Kebutuhan
·
informasi hasil pemeriksaan
·
Jelaskan penyebab lelah,mengantuk dan cara
mengatasinya
·
Mengulang kembali tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan TM III
·
Pemberian tablet FE dan ruboransia
·
Kunjungan ulang
c. Antisipasi Diagnosa Dan Masalah Potensial
Disini penulis menemukan masalah yaitu anemia ringan yang berpotensi
bermasalah pada masa kehamilan, persalinan maupun nifas
d. Membutuhkan Tindakan Segera
Pada tinjauan kasus tidak ada dilakukan tindakan segera karena memang belum
diperlukan
e.
Perencanaan Tindakan
Perencanaan dirumuskan mengacu pada masalah yang kita temui waktu melakukan
pengkajian yang sesuai dengan kondisi klien.
·
Beritahu
ibu hasil tentang hasil pemeriksaan
·
Jelaskan pada ibu penyebab lelah,mengantuk dan
cara mengatasinya
·
Beritahu ibu tentang tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan pada TM III
·
Berikan ibu tablef FE dan ruboransia
·
Jadwalkan dan sepakati dengan ibu untuk kunjungan ulang
f. Pelaksanaan tindakan
Pada tahap ini adalah pelaksanaan dari rencana yang telah dibuat
g. Evualisasi
Merupakan tahap akhir proses manajemen kebidanan berdasarkan laporan kasus
yang penulis lakukan selama melakukan manjemen kebidanan terhadap klien dengan primigravida.
Penulis mengambil kesimpulan bahwa penyebab anemia pada kasus Ny. I karena
asupan gizi yang kurang.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Seseorang
dinyatakan menderita anemia apabila kadar hemoglobin kurang dari 12g/100ml.
namun anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilam. Hal itu disebabkan
karena dalam kehamilan keperluan akan zat-zat makanan bertambah dan terjadi
pula perubahan-perubahan dalam darah dan sum-sum tulang.
Kejadian anemia pada ibu hamil harus selalu diwaspadai
mengingat anemia dapat meningkatkan risiko kematian ibu, angka prematuritas,
BBLR dan angka kematian bayi. Untuk mengenali kejadian anemia pada kehamilan,
seorang ibu harus mengetahui gejala anemia pada ibu hamil, yaitu cepat lelah,
sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun
(anoreksia), konsentrasi hilang, napas pendek (pada anemia parah) dan keluhan
mual muntah lebih hebat pada kehamilan muda.
Pengobatan anemia biasanya dengan pemberian tambahan zat
besi. Sebagian besar tablet zat besi mengandung ferosulfat, besi glukonat atau
suatu polisakarida. Tablet besi akan diserap dengan maksimal jika minimum 30
menit sebelum makan. Biasanya cukup diberikan 1 tablet/hari, kadang diperlukan
2 tablet. Kemampuan usus untuk menyerap zat besi adalah terbatas, karena itu
pemberian zat besi dalam dosis yang lebih besar adalah sia-sia dan kemungkinan
akan menyebabkan gangguan pencernaan dan sembelit. Zat besi hampir selalu
menyebabkan tinja menjadi berwarna hitam, dan ini adalah efek samping yang
normal dan tidak berbahaya.
Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi
seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Zat
besi dapat diperoleh dengan dengan mengonsumsi daging (terutama daging merah)
seperti sapi. Zat besi juga dapat ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap
seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang-kacangan. Perlu
diperhatikan bahwa zat besi yang terdapat pada daging lebih mudah diserap tubuh
daripada zat besi pada sayuran atau pada makanan olahan seperti sereal yang
diperkuat dengan zat besi.
Zat besi juga dapat dicegah dengan mengatur jarak
kehamilan atau kelahiran bayi. Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan
dan melahirkan, maka akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi semakin
anemis. Jika cadangan Fe minimal, maka setiap kehamilan akan menguras
persediaan Fe tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya.
Oleh karena itu, perlu diupayakan agar jarak antar kehamilan tidak terlalu
pendek,
B.
Saran
Kebijakan
dari pemerintah yang ikut andil dalam pemeliharaan kesehatan calon ibu dengan menanggulangi anemia ini dengan cara memberikan
tablet tambah darah untuk mengatasi anemia ibu perlu lebih pengaplikasikannya
secara terorganisir
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba,
I.B.G.1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta:
EGC
Manuaba, I.B.G.
2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan Keluarga
Berencana. Jakarta: EGC
Mochtar, R. 1998 . Sinopsis
Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC
Notobroto. 2003. Insiden Anemia.
http://adln.lib.unair.ac.id. diperoleh 24 Februari, 2006.
Saifudin, A.B. 2002. Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP
Winkdjosastro, H. 2002. Ilmu
Kebidanan. Jakarta: YBP-SP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar