BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Program pembangunan kesehatan di
Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu
ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan
tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Penggunaan Buku
KIA diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan Ibu
dan Anak serta
gizi sehingga salah
satu tujuan pembangunan kesehatan nasional
yaitu penurunan AKI
dan AKB dapat
tercapai. Penyebarluasan
penggunaan Buku KIA dilakukan melalui Puskesmas, Rumah Sakit, kegiatan Posyandu
dan lain-lain dengan tujuan agar terjadi peningkatan pengetahuan dan
keterampilan dari para petugas Kesehatan serta adanya peningkatan kualitas
pelayanan. Selain itu Buku KIA dapat
pula dipakai sebagai
alat pemantau kesehatan
Ibu dan Anak,
serta pendidikan dan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat khususnya
ibu-ibu.
Kelas
Ibu Hamil ini
merupakan sarana untuk
belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam
bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan
ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan,
perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte
kelahiran.
Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan
Anak pada umumnya masih banyak dilakukan
melalui konsultasi perorangan
atau kasus per
kasus yang diberikan
pada waktu ibu memeriksakan kandungan
atau pada waktu kegiatan
posyandu. Kegiatan
penyuluhan semacam ini
bermanfaat untuk menangani
kasus per kasus
namun memiliki kelemahan antara lain:
1.
Pengetahuan
yang diperoleh hanya
terbatas pada masalah
kesehatan yang dialami saat
konsultasi
2.
Penyuluhan
yang diberikan tidak
terkoordinir sehingga ilmu
yang diberikan kepada ibu
hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja
3.
Tidak
ada rencana kerja
sehingga tidak ada
pemantauan atau pembinaan secara lintas sektor dan lintas
program
4.
Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak
berkesinambungan.
Untuk
mengatasi
kelemahan-kelemahan di atas,
direncanakan metode
pembelajaran kelas ibu
hamil. Kegiatan yang
direncanakan adalah pembahasan materi Buku KIA dalam bentuk tatap
muka dalam kelompok yang diikuti diskusi dan tukar pengalaman
antara ibu-ibu hamil
dan petugas kesehatan.
Kegiatan kelompok belajar ini
diberi nama KELAS IBU HAMIL.
Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil
dengan umur kehamilan antara 4 minggu
s/d 36 minggu
(menjelang persalinan) dengan
jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu
hamil akan belajar
bersama, diskusi dan
tukar pengalaman tentang kesehatan Ibu
dan anak (KIA)
secara menyeluruh dan
sistimatis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan
berkesinambungan. Kelas ibu hamil difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan
dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu Buku KIA, Flip chart (lembar
balik), Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu
Hamil dan Buku senam Ibu Hamil.
1.2.Tujuan
1.2.1.
Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami
tentang Kehamilan, perubahan tubuh
dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan
Nifas, KB pasca
persalinan, perawatan bayi
baru lahir, mitos/kepercayaan/adat
istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.
1.2.2.
Tujuan Khusus
a.
Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman
antar peserta (ibu hamil dengan ibu hamil)
dan antar ibu
hamil dengan petugas
kesehatan/bidan tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama
kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, Perawatan Nifas,
KB pasca persalinan,
perawatan bayi baru
lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan
akte kelahiran.
b.
Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu
hamil tentang:
1)
kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan (apakah
kehamilan itu?, perubahan tubuh
selama kehamilan, keluhan
umum saat hamil
dan cara mengatasinya, apa saja
yang perlu dilakukan
ibu hamil dan
pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk
penanggulangan anemia).
2)
perawatan
kehamilan (kesiapan psikologis
menghadapi kehamilan, hubungan suami isteri
selama kehamilan, obat
yang boleh dan
tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, tanda bahaya
kehamilan, dan P4K(perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi).
3)
persalinan
(tanda-tanda persalinan, tanda
bahaya persalinan dan
proses persalinan).
4)
perawatan
Nifas (apa saja
yang dilakukan ibu
nifas agar dapat
menyusui ekslusif?,
bagaimana menjaga kesehatan
ibu nifas, tanda-tanda
bahaya dan penyakit ibu nifas).
5)
KB pasca persalinan.
6)
perawatan
bayi baru lahir (perawatan bayi
baru lahir, pemberian k1 injeksi, tanda bahaya
bayi baru lahir,
pengamatan perkembangan bayi/anak
dan pemberian imunisasi pada bayi baru lahir).
7)
mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang
berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.
8)
penyakit
menular (IMS, informasi
dasar HIV-AIDS dan
pencegahan dan penanganan
malaria pada ibu hamil).
9)
akte
kelahiran.
BAB II
KONSEP
KELAS IBU HAMIL
2.1
Definisi
Kehamilan
Kehamilan
adalah masa dimana terdapat janin didalam rahim seorang perempuan. Masa kehamilan
didahului oleh terjadinya pembuahan yaitu bertemunya sel sperma laki-laki dengn
sel telur yang dihasilkan oleh indung telur. Setelah pembuahan, terbentuk
kehidupan baru berupa janin dan tumbuh didalam rahim ibu yang merupakan tempat
berlindung yang aman dan nyaman bagi janin (Dep Kes, 2009:15).
Hamil adalah Keadaan
uterus mengandung embrio. (Sumarmo Markam 2008:92).
2.2
Konsep
Ibu Hamil
Ibu
Hamil adalah wanita yang mengandung janin dalam rahim karena setelah dibuahi
oleh spermatozoa (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa 2001 : 385).
2.3
Konsep
Kelas Ibu Hamil
2.3.1.
Definisi Kelas Ibu
Hamil
Kegiatan
Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar kelompok tentang kesehatan bagi
ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan
perawatan bayi baru lahir, melalui praktik dengan menggunakan buku KIA
(Kesehatan Ibu anak) ( Depkes, 2009 : vii).
2.3.2.
Tujuan
Pegangan
fasilitator Kelas Ibu Hamil ini diharapkan dapat menjadi catatan alur
pembelajaran bagi fasilitator dalam melakukan fasilitasi standar Kelas Ibu
Hamil.
2.3.3.
Sasaran
Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu
hamil pada umur kehamilan 4 s/d 36 minggu, karena pada
umur kehamilan ini
kondisi ibu sudah
kuat, tidak takut
terjadi keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta
kelas ibu hamil
maksimal sebanyak 10
orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut
serta minimal 1
kali pertemuan sehingga
dapat mengikuti berbagai
materi yang penting, misalnya materi
tentang persiapan persalinan atau materi yang lainnya.
2.3.4.
Manfaat Kelas Ibu
Hamil
a.
Supaya ibu mengerti
tentang kelas ibu hamil
b.
Supaya ibu bisa
mengaplikasikannya ke dalam kehidupannya sehari-hari
c.
Menambah wawasan
keluarga tentang kelas ibu hamil
2.3.5.
Pelaksanaan Kelas Ibu
Hamil
Penyelenggaraan kelas
Ibu Hamil dapat di dilaksanakan oleh Pemerintah, Swasta LSM dan Masyarakat
a.
Fungsi dan Peran (Provinsi, Kabupaten dan Puskesmas)
Pelaksanaan kelas ibu
hamil dikembangkan sesuai dengan fungsi dan peran pada masing-masing level yaitu : Provinsi,
Kabupaten dan Puskesmas.
1.
Provinsi :
a)
Menyiapkan tenaga
pelatih
b)
Mendukung
pelaksanaan kelas ibu hamil (sarana dan
prasarana)
c)
Monitoring dan
evaluasi.
2.
Kabupaten :
a)
Menyiapkan tenaga
fasilitator kelas ibu hamil
b)
Bertanggung jawab atas
terlaksananya kelas ibu hamil
(dana, sarana dan prasarana)
c)
Monitoring dan
evaluasi.
3.
Puskesmas :
a)
Kepala Puskesmas
sebagai penanggung jawab
dan mengkoordinir pelaksanaan
kelas ibu hamil di wilayah kerjanya.
b)
Bidan/tenaga kesehatan
bertanggung jawab dalam
pelaksanaan kelas ibu hamil (identifikasi calon
peserta, koordinasi dengan
stake holder, fasilitasi pertemuan, monitoring, evaluasi
dan pelaporan)
2.3.6.
Fasilitator dan Nara
Sumber
Fasilitator kelas
ibu hamil adalah
bidan atau petugas
kesehatan yang telah mendapat pelatihan fasilitator kelas
ibu hamil (atau melalui on the job training) dan setelah itu diperbolehkan
untuk melaksanakan fasilitasi kelas ibu hamil. Dalam pelaksanaan
kelas ibu hamil
fasilitator dapat meminta
bantuan nara sumber untuk
menyampaikan materi bidang tertentu. Nara
sumber adalah tenaga
kesehatan yang mempunyai
keahlian dibidang tertentu untuk
mendukung kelas ibu hamil.
2.3.7.
Sarana dan Prasarana
Sarana
dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan kelas ibu hamil adalah:
1.
Ruang belajar untuk
kapasitas 10 orang peserta kira-kira ukuran 4 m x 5 m, dengan ventilasi dan
pencahayaan yang cukup
2.
Alat tulis menulis
(papan tulis, kertas, spidol, bolpoin) jika ada
3.
Buku KIA Lembar Balik
kelas ibu hamil Buku pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil
4.
Buku pegangan
fasilitator
5.
Alat peraga (KB kit,
food model, boneka, metode kangguru, dll) jika ada
6.
Tikar/karpet (matras)
7.
Bantal, kursi(jika
ada)
8.
Buku senam hamil/CD
senam hamil(jika ada)
Idealnya kelengkapan
sarana dan prasarana
seperti tersebut diatas,
namun apabila tidak ada
ruangan khusus, dimanapun
tempatnya bisa dilaksanakan sesuai kesepakatan antara ibu
hamil dan fasilitator. Sedangkan kegiatan lainnya seperti senam hamil hanya merupakan
materi tambahan bukan yang utama.
2.4
Pembagian Kelas Ibu Hamil
2.4.1. Pertemuan
kelas ibu hamil pertama
1) Informasi
kelas ibu hamil
2) Perubahan
tubuh selama kehamilan
3) Perawatan
kehamilan
a.
Tujuan
1) Memahami
apa yang disebut kelas ibu hamil
2) Memahami
bahwa kehadiran tepat waktu dan berpartisipasi aktif penting untuk keberhasilan
kelas ibu hamil
3) Memahami
bahwa kelas ibu penting untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang kehamilan,
persalinan dan perawatan anak
4) Memahami
bagaimana terjadiya kehamilan
5) Memahami
adanya perubahan tubuh ibu selama kehamilan
6) Memahami
bagaimana mengatasi berbagai keluhan saat hamil
7) Memahami
apa saja yang harus dilakukan oleh ibu selama kehamilan
8) Memahami
pentingnya makanan sehat dan pencegahan anemia saat kehamilan
9) Memahami
bahwa kesiapan psikologis diperlukan dalam menghadapi kehamilan
10) Memahami
bagaimana hubungan suami istri semasa kehamilan
11) Mengetahui
obat-obatan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu semasa kehamilan
12) Mengetahui
tanda-tanda bahaya pada kehamilan
13) Memahami
perlunya perencanaan persalinan sejak awal agar dapat memperlancar proses
persalinan
b.
Waktu : 75 menit
c.
Buku Pegangan
1)
Pedoman pelaksanaan
kelas ibu hamil
2)
Buku KIA (disesuaikan
dengan halaman Buku KIA di daerah masing-masing)
3)
Lembar balik
(disesuaikan dengan halaman Buku KIA di daerah masing-masing)
d. Metode
a.
Curah pendapat
b.
Ceramah, tanya jawab,
diskusi
c.
Penugasan
d.
Partisipastif dan
praktek
e.
Materi
a.
Penjelasan kelas ibu
hamil
b.
Kehamilan
c.
Perubahan tubuh selama
kehamilan
d.
Berbagai keluhan saat
hamil dan cara mengatasinya
e.
Apa saja yang perlu
dilakukan ibu hamil
f.
Gizi dan pencegahan
anemia
g.
Persiapan psikologis
menghadapi kehamilan
h.
Hubungan suami istri
selama kehamilan
i.
Obat-obatan yang boleh
dikonsumsi oleh ibu hamil
j.
Tanda bahaya pada
kehamilan
k.
Perencanaan persalinan
f.
Alat Bantu (Jika tersedia)
a.
Food model, piramida
makanan, stiker P4K dll
b.
Tikar/matras, Bantal
g.
Langkah-langkah materi
pertemuan kelas ibu hamil pertama
1.
Pertemuan kelas Ibu
Hamil dapat dibuka oleh pejabat yang berwenang setempat atau bidan yang
bertindak sebagai fasiliator.
2.
Menginformasikan dan
mendiskusikan kesepakatan kelompok yang akan disetujui dan ditepati oleh semua
peserta, misalnya waktu mulai dan berakhirnya, tempat pelaksanaan kelas ibu
hamil dll.
3.
Perkenalan :
fasilitator memperkenalkan diri, sedangkan peserta memperkenalkan diri dengan
menyebutkan nama, jumlah anak, pengalaman pada kehamilan ini atau kehamilan
sebelumnya dan harapan setelah mengikuti kelas ibu hamil.
4.
Menginformasikan bahwa
peserta akan mengikuti kelas ibu hamil ini minimal 3 kali pertemuan.
5.
Materi yang diberikan
meliputi perawatan kehamilan, persiapan dan proses persalinan, gizi dan
pencegahan anemia, cara menyusui yang baik, imunisasi, Infeksi Menular Seksual,
HIV dan AIDS, penyakit malaria, Keluarga Berencana, senam hamil dll.
6.
Menginformasikan dan
mendiskusikan tujuan Buku KIA
7.
Membagikan lembar
quisioner kepada peserta untuk melakukan pre-test materi pertemuan pertama.
8.
Menjelaskan cara
pengisian dan berikan bimbingan kepada peserta yang tidak dapat membaca dan
menulis dengan cara membacakan soal dan pilihan jawaban, serta mencatat jawaban
yang di berikan ibu.
9.
Mengumpulkan hasil
para-tes dan evaluasi untuk mengetahui pengetahuan awal peserta kelas ibu hamil
ini.
10. Setelah
pre-test, informasikan bahwa kita akan mulai mendiskusikan materi-materi
mengenai kehamilan, perubahan tubuh dan perawatan kehamilan.
11. Meminta
pendapat peserta apa yang disebut dengan kehamilan, bagaimana terjadinya dan
apa yang disebut dengan tanda-tanda kehamilan. Mendiskusikan bersama seluruh
peserta.
12. Menjelaskan
bagaimana terjadinya kehamilan dan tanda-tandanya
13. Meminta
pendapat peserta perubahan tubuh apa yang terjadi pada ibu hamil. Sesuaikan
dengan pengalaman peserta saat hamil ini atau pada kehamilan sebelumnya.
14. Meminta
pendapat peserta, apa saja yang biasanya dilakukan oleh ibu saat hamil dan
bagaimana cara mengatasinya. Menyesuikan dengan apa yang ibu rasakan saat hamil
ini atau kehamilan sebelumnya. Mendiskusikan bersama peserta.
15. Menjelaskan
sesuai yang keluhan yang disebutkan oleh peserta
16. Meminta
peserta untuk membuka Buku KIA halaman 2-3, dan meminta peserta membacakan: Apa
saja yang perlu dilakukan oleh ibu hamil? pelayanan kesehatan bagi ibu hamil.
17. Menjelaskan
apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil.
18. Meminta
pendapat peserta mengenai makanan yang perlu untuk ibu hamil dan makanan apa
yang tidak boleh dikonsumsi. Mendiskusikan bersama paserta.
19. Menjelaskan
mengenai makanan bagi ibu hamil.
20. Meminta
pendapat peserta tentang kurangdarh/anemia, dampak dan bagaimana cara
mencegahnya. Mendiskusiskan bersama paserta.
21. Menjelaskan
mengenai anemia.
22. Meminta
peserta untuk membuka buku KIA halaman 4, dan meminta peserta membacakan:
bagaimana makan yang baik selama kehamilan. Menganjurkan makan buat ibu.
23. Menanyakan
bagaimana kesiapan ibu dalam menghadapi kehamilan ini secara psikolog.
Mendiskusiskan bersama paserta.
24. Menjelaskan
mengenai kesiapan psikologis menghadapi kehamilan
25. Meminta
pendapat peserta mengenai pengalaman mereka tentang hubungan suami isteri
selama kehamilan. Mendiskusiskan bersama paserta.
26. Menjelaskan
mengenai hubungan suami isteri selama kehamilan
27. Meminta
pendapat peserta dan mendiskusikan pengalaman mereka mengenai obat-obatan yang
diminum jika mengalami keluhan/ menderita sakit saat hamil.
28. Menjelaskan
obat-obatan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi saat kehamilan
29. Meminta
peserta untuk membuka buku KIA halaman 3-4, dan meminta peserta membacakan:
bagaimana menjaga kesehatan ibu hamil./Perawatan sehari- hari.
30. Meminta
pendapat peserta dan mendiskusikan dengan peserta keadaan apa saja yang
merupakan tanda-tanda adanya bahaya pada kehamilan.
31. Menjelaskan
apa saja yang merupakan tanda-tanda adanya bahaya semasa kehamilan
32. Meminta
peserta untuk membuka buku KIA halaman 5-6, dan meminta peserta salah satu
membacakan: Apa saja tanda–tanda bahaya pada ibu hamil?
33. Meminta
pendapat peserta persiapan apa saja yag telah dilakukan bersama suami/keluarga
dalam menghadapi persalinan ini? Mendiskusikan bagaimana dengan pengalaman pada
kehamilan sebelumnya.
34. Menjelaskan
perlunya perencanaan dalam persiapan untuk menghadapi persalinan
35. Meminta
peserta untuk membuka buku KIA halaman 6-7, dan meminta peserta salah satu
membacakan: Apa saja persiapan keluarga menghadapi persalinan?
36. Mengakhiri
pertemuan dengan pasca test kemudian dievaluasi sehingga dapat diketahui apa
saja materi yang disampaikan sudah di pahami oleh peserta.
37. Memperagakan
senam hamil I. Dengan menggunakan (Lembar Balik).
2.4.2.
Pertemuan Kelas Ibu
Hamil Yang Ke Dua
1.
Persalinan
2.
Perawatan nifas
a.
Tujuan
1.
Mengetahui apa saja
tanda-tanda bahwa pesalinan telah dimulai.
2.
Mengetahui apa yang di
sebut dengan tanda-tanda bahaya pada persalinan.
3.
Memahami poses
persalinan yang dapat dialami oleh ibu dan mengapa proses persalinan tersebut
dipilih.
4.
Memahami apa yang
harus dilakukan ibu agar dapat menyusui bayinya secara penuh.
5.
Memahami apa yang
harus dilakukan ibu pada masa nifas agar dapat menjaga kesehatnnya.
6.
Mengetahui tanda-tanda
bahaya dan penyakit pada masa nifas.
7.
Memahami manfaat
vitamin A dosis tinggi bagi ibu dan bayinya
8.
Memahami bahwa setelah
bersalin ibu perlu ikut program KB
9.
Mengetahui dan
memahami alat kontrasepsi dan cara kerjanya.
b.
Waktu: 75 menit
c.
Metode
1.
Curah pendapat
2.
Ceramah dan tanya
jawab
3.
Diskusi
4.
Penugasan
5.
Partisipatif dan
Praktek
d.
Materi
1.
Tanda-tanda persalinan
2.
Tanda bahaya pada
persalinan
3.
Proses persalinan
4.
Perawatan Nifas
5.
Upaya agar dapat
menyusui secara penuh
6.
Tanda bahaya dan
penyakit pada masa nifas
7.
KB Pasca Persalinan
e.
Alat Bantu ( Jika tersedia ) :
1.
Alat bantu sesuai
materi (boneka bayi, KB kit dll).
2.
Tikar / matras ,
bantal untuk senam hamil.
f.
Langkah-langkah Materi
Pertemuan Kelas Ibu Hamil II
1.
Lakukan review materi
dan hasil evaluasi pra-test dan pasca-test pertemuan pertama.
2.
Bagikan lembar
quesioner kepada peserta untuk melakukan pra-test materi pertemuan kedua.
3.
Menjelaskan cara
pengisian dan berikan bimbingan kepada ibu yang tidak dapat membaca dan menulis
dengan cara membacakan soal dan pilihan jawaban, serta mencatat jawaban yang
diberikan ibu.
4.
Mengumpulkan hasil
para-tes dan evaluasi untuk mengetahui pengetahuan awal peserta kelas ibu hamil
untuk materi kedua.
5.
Setelah pre-test,
informasikan bahwa kita akan mulai mendiskusikan materi-materi mengenai
persalinan dan perawatan nifas.
6.
Meminta pendapat
peserta kapan seorang ibu hmil tahu bahwa ia akan melahirkan? Mendiskusikan
tanda-tanda yng dapt menjadi pertanda bahwa persalinan sudah dimulai.
7.
Menjelaskan bahwa
peserta perlu mengetahui tanda-tanda bahwa persalinan sudah dimulai
8.
Meminta pendapat
peserta untuk membuka Buku KIA halaman 8 dan minta salah satu peserta untuk
membacakan : Apa saja tanda-tanda persalinan?
9.
Meminta pendapat
peserta mengenai apa saja yang harus dilakukan ibu saat persalinan?
Mendiskusikan, sesuai dengan pengalaman peserta sebelumnya.
10. Meminta
pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 8 dan minta salah satu peserta
untuk membacakan : Apa saja yang dilakukan ibu bersalin?
11. Meminta
pendapat peserta keadaan apa saja yang menjadi pertanda bahwa persalinan dalam
bahaya? Mendiskusikan bersama peserta.
12. Menjelaskan
tanda-tanda bahaya pada persalinan
13. Meminta
pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 9 dan minta salah satu peserta
untuk membacakan: Apa saja tanda- tanda bahaya pada ibu bersalin?
14. Meminta
pendapat peserta mengenai proses persalinan yang mungin akan dialami oleh ibu.
Mendiskusikan sesuai dengan apa yang pernah dialami oleh peserta selama ini.
Apa peran suami dalam membantu pesalinan.
15. Menjelaskan
berbagai proses persalinan
16. Apakah
yang dimaksud Inisiasi Menyusui Dini (IMD)? Buku KIA halaman.
17. Meminta
pendapat peserta mengenai hal-hal yang harus dilakukan ibu agar dapat menyusui
bayinya secara eksklusif? Mendiskusikan bersama peserta.
18. Menjelaskan
apa saja yang harus dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui eksklusif ?
19. Meminta
pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 9 dan minta salah satu peserta
untuk membacakan : Apa saja yang dilakukan ibu nifas?
20. Menjelaskan
tanda-tanda posisi dan pelekatan menyusui yang baik dan benar.
21. Meminta
pendapat peserta mengenai bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas dan manfaat
pemberian vitamin A pada ibu di masa nifas? mendiskusikan bersama peserta.
22. Menjelaskan
bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas dan manfaat pemberian vitamin A dosis
tinggi pada ibu dan bayinya
23. Meminta
pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 10 dan minta salah satu peserta
untuk membacakan: Bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas?
24. Meminta
pendapat peserta keadaan apa saja yang menjadi pertanda bahwa terdapat bahaya
atau penyakit pada ibu nifas? Mendiskusikan sesuai dengan pengalaman peserta.
25. Menjelaskan
tanda-tanda bahaya dan penyakit pada ibu nifas
26. Meminta
pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 10 dan minta salah satu peserta
untuk membacakan : Apa saja tanda-tanda bahaya dan penyakit pada ibu nifas?
27. Meminta
pendapat peserta mengapa ibu perlu ikut KB dan mendiskusikan alat kontrasepsi
yang dapat digunakan pada masa nifas.
28. Menjelaskan
manfaat Keluarga Berencana dan alat kontrasepsi
29. Meminta
pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 11 dan minta salah satu peserta
untuk membacakan : Mengapa setelah bersalin ibu perlu ikut KB dan apa saja alat
kontrasepsi ? cara ber KB.
30. Akhiri
pertemuan II dengan pasca test kemudian dievaluasi sehingga dapat diketahui
apakah materi yang disampaikan sudah dipahami oleh peserta.
31. Peragakan
senam hamil II (Lembar Balik pilihan 2-5).
2.4.3.
Pertemuan Kelas Ibu
Hamil III
1.
Perawatan Bayi
2.
Mitos
3.
Penyakit Menular
4.
Akte kelahiran
a.
Tujuan
1.
Mengetahui tanda-tanda
bayi lahir sehat dan tanda bayi sakit berat.
2.
Memahami apa yang
harus dilakukan pada bayi baru lahir.
3.
Memahami manfaat
pemberian vitamin K1 pada bayi baru lahir.
4.
Memahami apa saja
tanda bahaya bayi baru lahir.
5.
Memahami manfaat
pengamatan perkembangan bayi/ anak.
6.
Memahami manfaat
imunisasi dan mengetahui jadwal pemberian imunisasi yang benar.
7.
Memahami apa yang
disebut dengan mitos dan bagaimana mengatasinya.
8.
Memahami apa yang
disebut dengan IMS
9.
Memahami apa itu HIV
dan AIDS dan tahu bagaimana menghindarinya.
10. Memahami
apa yang harus dilakukan jika ibu hamil terinfeksi HIV.
11. Memahami
apa yang disebut penyakit malaria dan tahu bagaimana menghindarinya.
12. Memahami
pentingnya untuk segera mengurus akte kelahiran bagi bayi yang baru lahir.
b.
Waktu: 75 menit
c.
Metode
1.
Curah pendapat
2.
Ceramah dan tanya
jawab
3.
Diskusi
4.
Penugasan
5.
Partisipatif dan
Praktek
d.
Materi
1.
Perawatan bayi baru
lahir
2.
Tanda bayi lahir sehat
dn tanda bayi sakit berat
3.
Manfaat pemberian K1
injeksi pda bayi baru lahir
4.
Tanda bahaya bayi baru
lahir
5.
Perkembangan bayi atau
anak
6.
Pemberian imunisasi
pada bayi baru lahir
7.
Penggalian dan pelurusan
mitos yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.
8.
IMS
9.
Informasi dasar Hiv
dan AIDS
10. Pencegahan
dan penanganan malaria pada ibu hamil
11. Pentingnya
akte kelahiran
e.
Alat bantu (Jika tersedia) :
1.
Sesuai materi (metode
kanguru dll)
2.
Tikar atau matras,
bantal untuk senam hamil.
f.
Langkah-langkah Materi
Pertemuan Kelas Ibu Hamil III
1.
Melakukan review
materi dan hasil evaluasi pra-test dan pasca test pertemuan kedua.
2.
Membagikan lembar
quesioner kepada peserta untuk melakukan pra-test materi pertemuan ketiga
3.
Menjelaskan cara
pengisian dan berikan bimbingan kepada ibu yang tidak dapat membaca dan menulis
dengan cara membacakan soal dan pilihan jawaban, serta mencatat jawaban yang
diberikan ibu.
4.
Mengumpulkan hasil
pra-test dan evaluasi untuk mengetahui awal peserta kelas ibu hamil untuk
materi pertemuan ketiga.
5.
Setelah pre-test,
informasikan bahwa kita akan mulai mendiskusikan materi-materi mengenai
perawatan bayi, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.
6.
Meminta pendapat
peserta apa tanda-tanda bayi yang lahir sehat? Mendiskusikan mengapa bayi perlu
menangis saat baru dilahirkan.
7.
Menjelaskan apa yang
merupakan tanda bayi yang lahir sehat dan manfaat pernafasan pertama bayi
8.
Minta peserta untuk
membuka buku KIA halaman 20 dan minta salah satu peserta untuk membacakannya:
Apa saja tanda-tanda bayi lahir sehat?
9.
Minta pendapat peserta
apa yang harus dilakukan pada bayi baru lahir? Mendiskusikan bersama peserta.
10. Menjelaskan
apa saja yng harus diperhatikan untuk merawat bayi baru lahir.
11. Meminta
peserta untuk membuka buku KIA halaman 20-22 dan minta salah satu peserta untuk
membacakannya: Apa yang dilakukan pada bayi baru lahir?
12. Meminta
pendapat peserta mengenai manfaat pemberian vitamin K1 pada bayi baru lahir?
Mendiskusikan bersama peserta.
13. Menjelaskan
manfaat pemberian K1
14. Meminta
pendapat peserta mengenai tanda bayi sakit berat? Mendiskusikan bersama
peserta.
15. Menjelaskan
tanda bahaya bayi baru lahir sasuai
16. Meminta
peserta untuk membuka buku KIA halaman 23 dan minta salah satu peserta untuk
membacakannya: Apa saja tanda-tanda bayi sakit berat?
17. Meminta
pendapat peserta dan mendiskusikan apa saja yang diamati pada bayi ?
18. Menjelaskan
hal-hal yang harus diamati pada bayi agar dapat tumbuh sehat
19. Meminta
peserta untuk membuka buku KIA halaman 24 dan minta salah satu peserta untuk
membacakannya: Amati pertumbuhan anak secara teratur.
20. Meminta
pendapat peserta tentang imunisasi dan curah pendapat mengenai berapa jenis imunisasi
untuk bayi.
21. Menjelaskan
mengenai imunisasi
22. Mengali
dari peserta mitos-mitos apa saja yang banyak beredar dimasyarakat yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan perawatan anak.
23. Menjelaskan
dan meluruskan mitos-mitos tadi
24. Meminta
pendapat peserta mengenai IMS? Mendiskusikan jenis IMS dan tanda-tanda serta
gejala-gejala yang ada? mendiskusikan bagaimana mengatasi dan menghindarinya
25. Menjelaskan
apa yang disebut IMS
26. Meminta
pendapat peserta mengenai HIV dan AIDS? Dan mendiskusikan bagaimana mencegah
penularan HIV dari ibu ke bayi yang dikandungnya?
27. Menjelaskan
apa yang disebut HIV dan AIDS, penularannya dan bagaimana mengetahui status HIV
28. Meminta
pendapat peserta mengenai penyakit malaria pada ibu hamil. Mendiskusikan sesuai
dengan pengalaman peserta.
29. Menjelaskan
mengenai malaria
30. Meminta
pendapat peserta mengenai akte kelahiran dan apakah dikeluarga paserta ada yang
sudah mempunyai akte kelahiran.
31. Menjelaskan
pentingnya untuk mempunyai akte kelahiran
32. Membuka
Buku KIA dan menjelaskan halaman Keerngan lahir
33. Mengakhiri
peremuan III dengan pasca test kemudian dievaluasi sehingga dapat diketahui
apakah materi yang disampaikan sudah dipahami oleh peserta.
34. Memperagakan
senam hamil I dan II (lembar balik 1-5).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kelas ibu hamil
merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam
bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan,
perawatan nifas, perawatan bayi, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.
3.2.Saran
Diharapkan kelas ibu hamil dapat berjalan merata di seluruh daerah di
Indonesia dan tidak hanya berfokus pada daerah perkotaan atau daerh yang
memilki sumber daya yang memadai saja
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil.Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI. 2011
Depkes RI, 2006.
Promosi Kesehatan bagi Petugas Kesehatan, Jakarta
Depkes RI. 2009. Pegangan Fasilitator
Kelas Ibu Hamil. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar